MANAJEMEN PELATIHAN OTOMOTIF RODA DUA BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH (Studi Kasus pada Balai Rehabilitasi Sosisal Wira Adhi Karya di Ungaran)
Anggit Setiawan , 1201412030 (2016) MANAJEMEN PELATIHAN OTOMOTIF RODA DUA BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH (Studi Kasus pada Balai Rehabilitasi Sosisal Wira Adhi Karya di Ungaran). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (273kB) | Preview |
Abstract
Pengangguran di Indonesia terus bertambah, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah banyaknya anak-anak yang mengalami putus sekolah. Untuk itu perlu adanya pembekalan keterampilan bagi mereka. Salah satu upaya yang saat ini telah dilakukan adalah pelatihan otomotif bagi remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran. Dalam pelatihan otomotif bagi remaja putus sekolah, perlu adanya manajemen yang baik, pelatihan secara tepat dan profesional dapat memberikan keterampilan yang dibutuhkan bagi remaja putus sekolah.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan manajemen pelatihan otomotif roda dua bagi remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial Anak ”Wira Adhi Karya” Ungaran, (2) Mendeskripsikan faktor penghambat dalam pelaksanaan pelatihan otomotif roda dua bagi remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial Anak ”Wira Adhi Karya” Ungaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelelitian berjumlah 7 orang dan 1 informan. Pengujian validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dalam manajemen pelatihan otomotif roda dua bagi remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial Anak ”Wira Adhi Karya” Ungaran, Ada 5 (lima) tahapan. (1) perencanaan (asesmen, seleksi peserta, penyiapan sarana, perencanaan anggaran), (2) pengorganisasian (rekrutmen, persiapan instruktur, rapat kordinasi), (3) pelaksanaan (orientasi/pembiasaan, proses pelatihan), (4) monitoring (terhadap instruktur, proses pembelajaran, ketercapaian tujuan, kelengkapan sarana) dan (5) evaluasi (teknik evaluasi dan ketercapaian tujuan pelatihan). Tahapan dari manajemen pelatihan tersebut sudah tersetruktur dan baik. Adapun kendala yang dihadapi diantaranya yaitu : kondisi alat-alat perbengkelan yang dalam segi kualitas kurang memadai. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dalam memanamejemen pelatihan otomotif bagi remaja putus sekolah, diharapkan ada peningkatan kualitas sarana belajar yang disediakan, seperti mesin praktek yang baru, serta pembaharuan pedoman (modul ajar) yang digunakan. Di samping itu dalam pelatihan otomotif bagi remaja putus sekolah, hendaknya ada penambahan pada kurikulum tentang dua kerja, seperti cara membuat surat lamaran kerja, maupun materi dalam dunia kerja.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Pelatihan, Otomotif Roda Dua, Remaja Putus Sekolah. |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah, S1 |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah (S1) |
Depositing User: | Akhmad Abdul Hakim |
Date Deposited: | 19 Dec 2017 18:52 |
Last Modified: | 19 Dec 2017 18:52 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28479 |
Actions (login required)
View Item |