STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL GI DANAIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT SDN PEKAUMAN 2 DAN 5KOTA TEGAL


Nandita Sefi Hayu Sarasti , 1401412602 (2016) STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL GI DANAIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT SDN PEKAUMAN 2 DAN 5KOTA TEGAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 1401412602.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (448kB) | Preview

Abstract

Pembelajaran IPA di SD masih menggunakan model konvensional. Model pembelajaran tersebut tidak memberikan siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri, sehingga hasil belajar yang diperoleh belum optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran IPA. Contoh model pembelajaran yang dapat membuat siswa membangun pengetahuanya sendiri adalah model Group Investigation (GI)dan AuditoryIntellectually Repetition (AIR). Belum diketahui diantara kedua model tersebut yang lebih efektif terhadap hasil belajar IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan model pembelajaran mana yang paling efektif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Pekauman 2 dan 5 Kota Tegal pada materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Langit. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan desain nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 84 siswa kelas IV yang terdiri dari 27 siswa SDN Pekauman 5 sebagai kelas eksperimen 1, 27 siswa SDN Pekauman 2 sebagai kelas eksperimen 2, serta 30 siswa SDN Slerok 3 sebagai kelas kontrol. Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, observasi, dan tes. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 1 sebesar 81,85, kelas eksperimen 2 sebesar 85, dan kelas kontrol sebesar 72. Analisis inferensial menggunakan uji ANOVA dengan uji lanjut Tukey HSD dan Bonferroni. Uji lanjut berfungsi untuk menganalisis perbedaan antar kelas. Analisis uji lanjut, menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen 1 dengan kelas kontrol dengan rata-rata perbedaan sebesar 9,85 dan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (0,000 < 0,005). Begitu pula dengan perbedaan rata-rata kelas eksperimen 2 dengan kelas kontrol yang menunjukan perbedaan yang signifikan dengan rata-rata perbedaan hasil belajar sebesar 13 dengan nilai signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05). Rata-rata perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 adalah 3,15 dengan nilai signifikansi sebesar 0,343 (0,343 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan perbedaanya tidak signifikan. Selanjutnya pada uji keefektifan kelas eksperimen 1 dengan menggunakan uji t didapatkan t hitung lebih besar dari t tabel (4,35 > 2,056) sehingga kesimpulanya model GIefektif terhadap hasil belajar IPA. Begitu juga pada kelas eksperimen 2 didapatkan t hitung lebih besar dari t tabel (5,9 > 2, 056) maka dari itu model AIR efektif terhadap hasil belajar IPA. Sedangkan pada uji keefektifan kelas eksperimen 1 dan 2 didapatkan t hitung lebih kecil dari t tabel (1,4 < 2,056) tidak ada perbedaan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa model GI dan AIR sama-sama efektif terhadap hasil belajar IPA.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Auditory Intellectually Repetition;Group Investigation; Hasil Belajar.
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Depositing User: Indah Tri Pujiati
Date Deposited: 12 Dec 2017 12:17
Last Modified: 12 Dec 2017 12:17
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28307

Actions (login required)

View Item View Item