ANALISIS KESALAHAN BENTUK KATA BERAWALAN MEPADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BOJONGBATA KABUPATEN PEMALANG


Dian Arfia Nita , 1401412583 (2016) ANALISIS KESALAHAN BENTUK KATA BERAWALAN MEPADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BOJONGBATA KABUPATEN PEMALANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 1401412583.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (431kB) | Preview

Abstract

Bahasa Indonesia baku adalah hal penting yang harus dikuasai siswa sejak dini. Pola B1 siswa ternyata menginterferensi bahasa tulis yang dipelajari siswa dan mengakibatkan kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa mengimplikasikan tujuan pengajaran bahasa belum tercapai secara maksimal. Penelitian ini memfokuskan pada analisis kesalahan bentuk kata berawalan mepada dua karangan narasi setiap siswa kelas IV semester II. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan bentuk kata berawalan me- pada karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 05 Bojongbata Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumenter, observasi, dan simak. Informan ditentukan melalui teknik purposif sampling. Jenis data penelitian ini berupa data kualitatif berbentuk tulisan dan lisan. Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman serta metode padan. Instrumen penelitian ini adalah humant instrument. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan kecukupan referensial. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat dua bahasa pertama siswa SD Negeri 05 Bojongbata Kabupaten Pemalang, yaitu bahasa Indonesia tidak baku dan bahasa Jawa dialek Pemalang. Adanya dua B1 cukup berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa tulis siswa kelas IV yang menyebabkan kesalahan berbahasa. Peneliti membatasi kesalahan pada bentuk kata berawalan me-. Kesalahan bentuk kata berawalan me- pada karangan narasi siswa kelas IV yang ditemukan, meliputi: (1) kesalahan bentuk kata alomorf me- sebesar 19,35 %; (2) kesalahan bentuk kata alomorf men- sebesar 12,90 %; (3) kesalahan bentuk kata alomorf mem- sebesar 32,25 %; (4) kesalahan bentuk kata alomorf meny- sebesar 16,13 %; (5) kesalahan bentuk kata alomorf meng- 16,13 %; dan (6) kesalahan bentuk kata alomorf menge- sebesar 3,23 %. Jenis kesalahan menurut penyebab kesalahannya yang ditemukan, meliputi: (1) penghilangan prefiks me-, misalnya pada kata “sangka”, “lihat”, “sapu”, “suruh”, “jual”, “beli”, dan “jaga” (2) bunyi yang seharusnya luluh tapi tidak luluh pada kata “memujuk”; (3) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh pada kata “menturun”; (4) penyingkatan alomorf {meng-} pada kata “nginap”; (5) pemakaian afiks, berupa prefiks {menge-} yang tidak tepat pada kata “mengerayu”. Di lingkungan formal, guru hendaknya lebih bijak memilih bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai bahasa pengantar pendidikan. Bahasa pengantar yang sesuai berguna meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia siswa yang jarang dijumpai di lingkungan alamiah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Analisis Kesalahan Berbahasa, Bentuk Kata Berawalan Me-, Karangan Narasi.
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Depositing User: Indah Tri Pujiati
Date Deposited: 11 Dec 2017 17:45
Last Modified: 11 Dec 2017 17:45
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28292

Actions (login required)

View Item View Item