PENGARUH PENGGUNAAN ROSELA DAN TAUGE TERHADAP KUALITAS INDRAWI, KESUKAAN DAN GIZI PADA NATA


Imalya Frida Safrida Argadinata , 5401410166 (2016) PENGARUH PENGGUNAAN ROSELA DAN TAUGE TERHADAP KUALITAS INDRAWI, KESUKAAN DAN GIZI PADA NATA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5401410166.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Manfaat bunga rosela adalah untuk mencegah berbagai penyakit dan kaya akan kandungan antioksidan, vitamin A dan vitamin C. kreatifitas dalam pemanfaatan bunga rosela oleh masyarakat Indonesia masih sangat terbatas, salah satu upaya mengkreatifkan (diversifikasi) bunga rosela sebagai bahan dasar pembuatan nata. Nata merupakan medium yang mengandung gula dan asam hasil bentukan mikroorganisme Acetobacter xylinum. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) adakah pengaruh penggunaan sari bunga rosela dan tauge terhadap kualitas nata ditinjau dari warna, aroma, tekstur dan rasa 2) adakah pengaruh penggunaan ekstrak bunga rosela 10 g dan 20 g pada taraf penggunaan tauge 50 g terhadap kualitas nata 3) adakah pengaruh penggunaan ekstrak bunga rosela 10 g dan 20 g pada taraf penggunaan tauge 75 g terhadap kualitas nata 4) adakah pengaruh penggunaan tauge 50 g dan 75 g pada taraf penggunaan ekstrak bunga rosela 10 g terhadap kualitas nata 5) adakah pengaruh penggunaan tauge 50 g dan 75 g pada taraf penggunaan ekstrak bunga rosela 20 g terhadap kualitas nata 6) berapa kandungan vitamin C dan kandungan serat pada nata bunga rosela 7) bagaimana tingkat kesukaan masyarakat pada nata bunga rosela. Obyek penelitian ini adalah nata ekstrak bunga rosela dengan tambahan tauge kacang hijau bertunas pendek, yaitu penggunaan rosela 10 g penambahan tauge 50 g, rosela 20 g penambahan tauge 50 g, rosela 10 g penambahan tauge 75 g, dan rosela 20 g penambahan tauge 75 g. Variabel penelitian ialah variabel bebas penggunaan rosela 10 g (R1) dan 20 g (R2) terhadap kualitas nata dengan tambahan tauge 50 g (T1) dan 75 g (T2), variabel terikat yaitu kualitas inderawi (meliputi rasa, warna, aroma, tekstur), kesukaan masyarakat, kandungan vitamin C dan serat kasar, variabel kontrol adalah persiapan bahan, penimbangan, proses pembuatan, dan cara pengujian. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain atau rancangan faktorial dengan rancangan percobaan factorial 2 x 2. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah uji indrawi, uji kesukaan (organoleptik). Hasil penelitian pada perhitungan faktorial adalah tidak adanya pengaruh rosela dan tauge pada nata hasil eksperimen pada indikator warna, aroma, kekenyalan dan rasa, kecuali pada kekenyalan. Ada pengaruh perbedaan nyata pada penggunaan rosela 10 g dan 20 g pada taraf penggunaan tauge 50 g dan 75 g terhadap indikator warna,ketransparanan, aroma, dan rasa, kecuali kekenyalan. Ada pengaruh berbeda nyata pada penggunaan tauge 50 g dan 75 g pada taraf penggunaan rosela 10 g terhadap semua indikator warna, ketransparanan, aroma, kekenyalan, dan rasa. Ada pengaruh berbeda nyata pada penggunaan tauge 50 g dan 75 g pada taraf penggunaan rosela 20 g terhadap indikator warna, ketransparanan, kekenyalan, dan rasa, kecuali aroma. Berat dan tebal dari nata hasil eksperimen pada R1T1 dengan berat 698 g, tebal 20 mm, R1T2 dengan berat 652 g, tebal 18 mm, R2T1 dengan berat 587 g, tebal 12 mm, dan R2T2 dengan berat 563 g dan tebal 10 mm. Kandungan vitamin C dan serat kasar pada nata hasil eksperimen yaitu sampel R1T1 kandungan vitamin C 5.05 (mgr/100g) dan kandungan serat kasar 2.63 (mgr/100g), sampel R1T2 kandungan vitamin C 5.89 (mgr/100g) dan kandungan serat kasar 2.09 (mgr/100g), sampel R2T1 kandungan vitamin C 6.53(mgr/100g) dan kandungan serat kasar 1.17 (mgr/100g), dan sampel R2T2 kandungan vitamin C 7.56 (mgr/100g) dan kandungan serat kasar 1.31 (mgr/100g). Hasil uji kesukaan pada nata hasil eksperimen disukai oleh panelis tidak terlatih. Sempel nata yang banyak disukai oleh masyarakat yaitu nata ekstrak rosela 10 g penambahan tauge 50 g. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk menghilangkan aroma asam pada nata. Nata yang dihasilkan masih beraroma agak asam dari proses 5 hari perendaman dan 3 kali proses perebusan selam 15 menit, oleh karena itu perlu adanya penelitian lanjutan tentang lama perendaman dan perebusan nata agar aroma asam dapat hilang.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Subjects: T Technology > TY Pendidikan Kesejahteraan Keluarga > TY2 Tata Boga S1
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Tata Boga, S1
Depositing User: Akhmad Abdul Hakim
Date Deposited: 06 Dec 2017 18:04
Last Modified: 06 Dec 2017 18:04
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28197

Actions (login required)

View Item View Item