PERUBAHAN MAKNA PADA TRADISI SUNAT PEREMPUAN DI DESA BUMIHARJO, KECAMATAN WINONG, KABUPATEN PATI


Isnaeni Sahar , 3401412101 (2016) PERUBAHAN MAKNA PADA TRADISI SUNAT PEREMPUAN DI DESA BUMIHARJO, KECAMATAN WINONG, KABUPATEN PATI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412101.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (593kB) | Preview

Abstract

Sunat perempuan merupakan salah satu tradisi yang dijalankan masyarakat di Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati sebagai bentuk kewajiban. Larangan yang dikeluarkan Dinkes tentang sunat perempuan membuat tradisi sunat perempuan mengalami perubahan secara simbolik. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) pelaksanaan tradisi sunat perempuan di Desa Bumiharjo, (2) perubahan proses dan makna yang terjadi pada tradisi sunat perempuan di Desa Bumiharjo (3) faktor-faktor pendukung terjadinya perubahan pada tradisi sunat perempuan,. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui perubahan yang proses dan makna pada tradisi sunat perempuan, Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teori yang dipergunakan adalah teori simbolisme dari Victor Turner. Informan utama dalam penelitian ini adalah subjek yang memenuhi beberapa kriteria penulis antara lain: pernah mengalami sunat perempuan, menyunatkan anak perempuannya dan pelaku yang melakukan praktik sunat perempuan. Pengumpulan data dilakukan mulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data memakai teknik triangulasi. Analisis data memakai metode analisis data kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulan sebagai berikut: Tahapan pelaksanaan tradisi sunat perempuan dimulai dari tahap persiapan sampai tahap pelaksanaan Dahulu tradisi sunat dilakukan ketika usia balita, sekarang tradisi sunat perempuan dilaksanakan ketika bayi berusia 35 hari atau selapan. Beberapa sesaji juga turut melengkapi jalannya proses ritual tradisi sunat perempuan. Pelaksanaan sunat perempuan dilakukan oleh bidan yang ada di Desa Bumiharjo diakukan secara simbolik. Perubahan proses dan makna yang terjadi pada tradisi sunat perempuan terlihat pada waktu pelaksanaan sunat, pihak yang terlibat dan alat atau benda yang digunakan. Sunat perempuan dapat dimaknai dari dua perspektif yaitu perspektif yang kontra terhadap perubahan dan persepktif yang pro terhadap perubahan pada tradisi sunat perempuan. Faktor pendorong terjadinya perubahan pada tradisi sunat perempuan yaitu ada faktor internal dan faktor eksternal Masyarakat dalam mempertahankan tradisi hendaknya harus tetap mempertimbangkan beberapa manfaat dan dampak yang ditimbulkan dari tradisi tersebut, sedangkan untuk bidan dan pemerintah mengambil keputusan harus bijak tanpa menghilangkan sebuah tradisi yang ada.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perubahan, Makna, Sunat Perempuan.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > Tradition
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 27 Nov 2017 18:43
Last Modified: 27 Nov 2017 18:43
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27826

Actions (login required)

View Item View Item