PELAKSANAAN SISTEM FULLDAY SCHOOL DALAM MENCIPTAKAN HABITUS BERPRESTASI PADA SISWA SMA TARUNA NUSANTARA MAGELANG (STUDI KASUS KELAS X TAHUN AJARAN 2015/2016)
Maya Chintia , 3401412100 (2016) PELAKSANAAN SISTEM FULLDAY SCHOOL DALAM MENCIPTAKAN HABITUS BERPRESTASI PADA SISWA SMA TARUNA NUSANTARA MAGELANG (STUDI KASUS KELAS X TAHUN AJARAN 2015/2016). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Salah satu sekolah unggulan (trade mark) yang kini digandrungi oleh masyarakat adalah fullday school. Fullday school merupakan sistem pendidikan yang menghabiskan banyak waktu di sekolah selama hampir 24 jam. SMA Taruna Nusantara menerapkan sistem fullday school diawal berdirinya pada tahun 1990. Tidak bisa dipungkiri sistem kegiatan full time yang diterapkan SMA Taruna Nusantara turut mendukung atau bahkan menghambat terciptanya habitus. Tujuan penelitian (1) Mengetahui pelaksanaan sistem fullday school yang diterapkan SMA Taruna Nusantara. (2) Menjelaskan sistem fullday school dalam menciptakan habitus berprestasi pada siswa SMA Taruna Nusantara. (3) Mengidentifikasi problematika yang dihadapi siswa dalam menciptakan habitus berprestasi akibat sistem fullday school yang diterapkan SMA Taruna Nusantara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah SMA Taruna Nusantara Magelang, dengan subjek penelitian yaitu siswa Kelas X. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi data. Sedangkan teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Latarbelakang dibentuknya sistem fullday school di SMA Taruna Nusantara muncul dengan melihat tiga aspek pendidikan SMA Taruna Nusantara, potensi multikultural generasi muda Indonesia berprestasi dan mengikuti acuan empat pilar dunia pendidikan. Fungsi pelaksanaan fullday school sebagai proses learning to live together, siswa diajarkan untuk belajar hidup bersama dengan cara menyatukan beragam siswa dari berbagai daerah nusantara untuk membentuk keharmonisan dalam wajah pendidikan yang sama. Rangkaian kegiatan dalam fullday school SMA Taruna Nusantara dilakukan dari pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB yang didalamnya memuat bidang pengajaran, pengasuhan dan pelatihan. Peranan stategis setiap komponen sangat penting dalam terselenggaranya sistem fullday school. Evaluasi sistem fullday school dilakukan di Tiga Institusi Besar, baik secara internal maupun eksternal. 2) Pendidikan fullday school di SMA Taruna Nusantara bersifat normatif dan idealis bagi siswa. Bersikap normatif harus dihayati oleh seluruh siswa. Siswa harus mampu mewujudkan idealis atau cita-cita SMA Taruna Nusantara menjadi kader pemimpin bangsa. Maka dari itu, sekolah melakukan upaya rekayasa kehidupan sosial siswa melalui pendisiplinan menggunakan aturan fundamental yang tertera dalam Tri Prasetya Siswa, Kode Kehormatan, Peraturan Kehidupan Siswa (Perdupsis) dan Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD). Siswa dalam rekayasa tersebut dipaksa, dibiasakan dan dibudayakan untuk berprestasi. Habitus berprestasi di SMA Taruna Nusantara muncul dalam keseharian siswa dengan mengacu pada realitas pengalaman capaian prestasi abang-kakak dan para alumni. Habitus berprestasi di SMA Taruna Nusantara terdiri dari prestasi penampilan (fisik dan kepribadian), akademik, dan non-akademik. 3) Problematika yang dialami siswa dalam melaksanakan sistem fullday school adalah kegiatan fullday school dianggap terlalu padat bagi sebagian siswa, siswa mengalami shock culture yaitu kegagetan budaya dalam melaksanakan sistem tersebut. Siswa jauh dari keluarga dan dunia sosial, serta siswa mengalami kondisi liminalitas akibat kekerasan simbolik yang dimunculkan dari hierarki senioritas yang masih dilanggengkan SMA Taruna Nusantara. Kondisi tersebut dianggap sebagai pemicu beban dalam pencapaian habitus berprestasi. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Bagi Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara, memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap unsur senioritas yang ada di SMA Taruna Nusantara. 2) Bagi sekolah, mewadahi siswa yang kurang berprestasi dalam setiap kegiatan dan ajang perlombaan. 3) Bagi orangtua siswa, diharapkan memberikan motivasi kepada anak tanpa menuntut ketika ketika siswa belum mencapai raihan prestasi akademik.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fullday School, Habitus Berprestasi, Problematika |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > Education System |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 27 Nov 2017 18:36 |
Last Modified: | 27 Nov 2017 18:36 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27825 |
Actions (login required)
View Item |