KONDISI SOSIAL EKONOMI PENGEMIS DALAM PERSPEKTIF TEORI DRAMATURGI (STUDI KASUS DI DESA PAGERALANG, KECAMATAN KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS)


Febrina Damayanti , 3401412053 (2016) KONDISI SOSIAL EKONOMI PENGEMIS DALAM PERSPEKTIF TEORI DRAMATURGI (STUDI KASUS DI DESA PAGERALANG, KECAMATAN KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412053.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (525kB) | Preview

Abstract

Fenomena pengemis sebenarnya bukan sesuatu yang baru di tengah masyarakat. Masyarakat yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan pekerjaan dan ingin tetap bertahan di zaman modern yaitu bekerja sebagai pengemis untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi, kehidupan para pengemis di Desa Pageralang merupakan sebuah fenomena berbeda. Secara ekonomi, dapat dikatakan berkecukupan dan bukan termasuk Rumah Tangga Miskin (RTM). Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Untuk mengetahui latar belakang munculnya pengemis di Desa Pageralang. 2) Untuk mengetahui gambaran kondisi sosial ekonomi pengemis dari tampak depan (front stage) dan tampak belakang (back stage) di Desa Pageralang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di ruas Jalan Krumput dan rumah pengemis di Desa Pageralang. Informan pada penelitian ini adalah para pengemis, aparat desa, supir bus, dan masyarakat Desa Pageralang. Teknik pengumpulan data pada penelitian adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber, member chek. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori Dramaturgi Erving Goffman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) faktor yang melatarbelakangi munculnya pengemis adalah faktor sosial seperti tingkat pendidikan yang rendah, faktor ekonomi seperti kurangnya pekerjaan formal, kurangnya modal, minim keterampilan, dan faktor budaya meliputi keterbatasan fisik dan keturunan. 2) kondisi sosial ekonomi pengemis tampak depan (front stage) yaitu para pengemis menunjukkan diri sebagai orang miskin sehingga terlihat layak untuk dikasihani dan diberi sumbangan, sedangkan pada panggung belakang (back stage) menghasilkan temuan berupa pada tingkat pendapatan para pengemis bisa mencapai Rp 30.000. Rata-rata pengemis sudah memiliki tempat tinggal sendiri dengan kondisi bangunan fisik yang baik, pada bidang pendidikan para pengemis menganggap pendidikan formal merupakan hal yang utama. Pada bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh besar bagi pengemis untuk menunjang aktivitasnya. Saran 1) bagi pengemis untuk tetap menjaga kesehatan dan pada orang tua untuk memberikan pola asuh yang baik. 2) pengguna jalan hendaknya tidak memberikan sumbangan secara langsung kepada pengemis. 3) Bagi pemerintah desa harus membuka peluang kerja dan memberikan pelatihan sesuai dengan kondisi masyarakat agar memiliki keterampilan dan daya saing.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kondisi Sosial Ekonomi, Pengemis, Dramaturgi
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > Beggar
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 23 Nov 2017 13:16
Last Modified: 23 Nov 2017 13:16
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27739

Actions (login required)

View Item View Item