AKTUALISASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM CORAK BATIK RIFA’IYAH DAN PENGGUNAANNYA PADA MASYARAKAT DESA KALIPUCANG WETAN KABUPATEN BATANG


Tiara Arum Sari , 3401412028 (2016) AKTUALISASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM CORAK BATIK RIFA’IYAH DAN PENGGUNAANNYA PADA MASYARAKAT DESA KALIPUCANG WETAN KABUPATEN BATANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412028.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (436kB) | Preview

Abstract

Batik Rifa’iyah merupakan batik yang berasal dari Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang yang mendapat pengaruh nilai Islam. Corak Batik Rifa’iyah tidak menggambarkan makhluk hidup sesuai bentuk aslinya melainkan sudah mengalami pemenggalan pada kepala atau tubuhnya. Penggambaran dalam corak Batik Rifa’iyah juga dilakukan dengan mengganti anggota tubuh tertentu dari makhluk hidup yang digambarkan, seperti mengganti kaki burung dengan ranting cabang pohon, kepala burung dengan bunga atau ekor burung dengan untaian dedaunan yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktualisasi nilai-nilai keislaman dalam corak Batik Rifa’iyah dan penggunaannya pada masyarakat Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Informan dalam penelitian ini yaitu pengrajin batik di Desa Kalipucang Wetan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data yang digunakan adalah Triangulasi Sumber. Teknik analisis data pada penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Simbol oleh Susanne K Langer dan Konsep Simbol Jane Duvignaud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberadaan Batik Rifa’iyah Di Desa Kalipucang Wetan dibawa oleh murid Syaikh Ahmad Rifa’I yang bernama Ilham. Pembatik Rifa’iyah di Desa Kalipucang Wetan saat ini hanya tersisa 83 pembatik aktif yang awalnya pembatik di Desa Kalipucang Wetan mencapai 100 lebih. (2) beberapa dari corak Batik Rifa’iyah mendapat pengaruh nilai Islam tetapi hanya beberapa yang paling menonjol yang masih dapat terungkap pemaknaannya yaitu corak Batik Pelo Ati, Corak Batik Nyah Pratin, Corak Batik Kluwungan, dan corak Batik Kawung Jenggot. (3) perkembangan Islam membawa pengaruh pada corak Batik Rifa’iyah yaitu munculnya corak baru dan corak modifikasi. Penggunaan Batik Rifa’iyah juga mengalami perubahan. Banyak warga Rifa’iyah yang sudah tidak menggunakan Batik Rifa’iyah sebagai pakaian bawahan sehari-hari. Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah (1) pemerintah Kabupaten Batang untuk dapat mengembangkan Batik Rifa’iyah sebagai identitas dari masyarakat Kabupaten Batang, serta dapat melestarikan budaya membatik khususnya pada kalangan remaja supaya budaya membatik tidak semakin berkurang (2) Bagi pengrajin Batik Rifa’iyah seharusnya melakukan aktivitas membatik jangan sekedar membatik saja, tetapi harus mengetahui pemaknaan didalam corak Batik Rifa’iyah tersebut supaya pemaknaan corak Batik Rifa’iyah semuanya dapat terungkap dengan jelas (3) warga Rifa’iyah meskipun pada saat ini sudah mulai terbuka, seharusnya tetap mempertahankan corak Batik Rifa’iyah yang dahulu sehingga Batik Rifa’iyah tetap memiliki cirri khas didalam coraknya. Warga Rifa’iyah seharusnya tetap memakai batik Rifa’iyah untuk pakaian bawahan seharihari, sehingga identitas dari warga Rifa’iyah tersebut semakin terlihat.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Aktualisasi, Batik Rifa’iyah, Masyarakat Desa Kalipucang Wetan, Nilai Keislaman
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > Islamic Value
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 22 Nov 2017 13:25
Last Modified: 22 Nov 2017 13:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27693

Actions (login required)

View Item View Item