PENGARUH PRE DAN POST HEATING PADA PROSES GAS METAL ARC WELDING (GMAW) TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK BAJA KARBON AISI 1045


Muh. Soni Haryadi , 5201412075 (2016) PENGARUH PRE DAN POST HEATING PADA PROSES GAS METAL ARC WELDING (GMAW) TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK BAJA KARBON AISI 1045. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5201412075.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini mempunyai akar masalah pada struktur mikro dan kekuatan tarik baja AISI 1045 hasil pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW). Konstruksi yang dibuat melalui proses pengelasan akan mengalami fenomena seperti perubahan struktur mikro dan kekuatan tariknya. Hal tersebut disebabkan oleh siklus termal atau pemanasan dan lamanya pendinginan pada proses pengelasan. Pengelasan pada baja karbon sedang memerlukan prosedur khusus, karena meningkatnya kandungan karbon memungkinkan terbentuknya fasa martensit pada logam las dan Heat Affected Zone (HAZ). Oleh karena itu, pada HAZ akan terbentuk struktur yang keras, ketangguhan rendah dan peka terhadap retak. Perlu dilakukan pencegahan untuk meminimalkan terjadinya resiko retak dingin tersebut yaitu dengan pemberian perlakuan Pre dan Post Heating. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pre Heating, Post Heating, serta Pre dan Post Heating pada proses GMAW) terhadap struktur mikro dan kekuatan tarik baja karbon AISI 1045. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian ini diberi tiga perlakuan, yaitu Pre Heating dengan variasi temperatur 150oC, 250oC, 350oC. Post Heating dengan variasi temperatur 450oC, 550oC, 650oC. Pre dan Post Heating dengan variasi temperatur 150oC+450oC, 250oC+550oC, 350oC+650oC. Spesimen kemudian diuji struktur mikro dan kekuatan tarik. Teknik Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil pengujian struktur mikro Pre Heating, struktur logam las didominasi ferit acicular, sedangkan pada HAZ yaitu ferit halus. Spesimen Pre Heating 150oC mempunyai tegangan maksimum dan regangan tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu sebesar 592,39 MPa dan 7,15%. Perlakuan Post Heating, struktur pada logam las didominasi ferit acicular, sedangkan pada HAZ yaitu ferit halus. Spesimen Post Heating 450oC nilai tegangan maksimum sebesar 500,58 MPa. Perlakuan Pre dan Post Heating, struktur pada logam las didominasi ferit halus dan ferit batas butir, sedangkan pada HAZ yaitu ferit halus. Perlakuan Pre dan Post Heating 150oC+450oC nilai tegangan maksimumnya tertinggi dibandingkan Pre dan Post Heating lainnya yaitu sebesar 531,19 MPa. Spesimen Pre dan Post Heating 350oC+650oC mempunyai regangan tertinggi dibanding temperatur Pre dan Post Heating lainnya yaitu sebesar 5,72%. Penelitian ini disimpulkan bahwa Pre Heating, Post Heating, Pre dan Post Heating dapat menyebabkan struktur pada logam las serta HAZ lebih besar dan memanjang dengan orientasi acak dibanding spesimen tanpa perlakuan, sehingga kekuatan tariknya lebih tinggi dari spesimen tanpa perlakuan dengan peningkatan sebesar 17,33% pada perlakuan Pre Heating, 2,72% pada Post Heating, serta 7,80% setelah diberi Pre dan Post Heating.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pre dan Post Heating, GMAW, Struktur Mikro dan Kekuatan Tarik
Subjects:
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Mesin, S1
Depositing User: Akhmad Abdul Hakim
Date Deposited: 22 Nov 2017 13:09
Last Modified: 22 Nov 2017 13:09
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27683

Actions (login required)

View Item View Item