EKSPRESI IDENTITAS KEACEHAN DALAM INTERAKSI SOSIAL DI TENGAH LINGKUNGAN NON-SYARIAT ISLAM (Studi Kasus Pada Komunitas Ikatan Pelajar Aceh Semarang)


Buwaizhi , 3401412010 (2016) EKSPRESI IDENTITAS KEACEHAN DALAM INTERAKSI SOSIAL DI TENGAH LINGKUNGAN NON-SYARIAT ISLAM (Studi Kasus Pada Komunitas Ikatan Pelajar Aceh Semarang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401412010.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (442kB) | Preview

Abstract

Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS) salah suatu organisasi kepemudaan daerah pemerintahan Provinsi Aceh yang berada di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang. Komunitas IPAS sebagai wadah bagi mahasiswa Aceh yang ada di Semarang untuk mengekspresikan identitas keacehannya di lingkungan Non- Syariat Islam melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh komunitas IPAS untuk mengekspresikan identitas keacehan diantaranya melalui aspek sosial, budaya dan agama. Upaya yang dilakukan oleh komunitas IPAS agar identitas yang sudah melekat pada setiap individu tidak bergeser walaupun saat ini tinggal di lingkungan yang tidak menerapkan syariat islam secara formal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui identitas keacehan yang dimiliki oleh anggota komunitas IPAS, (2) Mengetahui cara komunitas IPAS mengekspresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam, (3) Mengetahui faktor sosial budaya apa yang mempengeruhi komunitas IPAS dalam mengekpresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Asrama Mahasiswa Aceh, Banjarsari, Tembalang-Semarang, Jawa Tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah anggota komunitas IPAS. Informan dalam penelitian ini adalah anggota komunitas IPAS, individu dari luar komunitas IPAS tetapi mengetahui tentang komunitas IPAS. Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah Teknik Triangulasi Data. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan keputusan atau verifikasi. Penelitian ini menggunakan Teori Identitas Anthony Giddens. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Identitas yang melekat pada anggota komunitas IPAS sebagai identitas hasil konstruksi dari daerah asalnya, setiap individu mempunyai cara pandang atau pengertian yang berbeda-beda mengenai identitas. Anggota komunitas IPAS secara individu melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang baru. Lingkungan yang baru tentunya menjadi sebuah tantangan bagi setiap anggota komunitas IPAS untuk melakukan penyesuaian. Penyesuaan yang dilakukan tidak hanya hubungan atau interaksi dengan masyarakattetapi semua hal butuh penyesuaian seperti penyesuaian dengan makanan, penyesuaian ini membutuhkan waktu yang lama. Tuntutan penyesuaian tersebut secara tidak langsung identitas keacehan yang melekat pada setiap anggota komunitas IPAS mulai bergeser menyesuaikan lingkungan tempat individu tersebut berada. (2) Komunitas IPAS melakukan beberapa cara untuk mengekpresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam, diantaranya melalui aspek sosial yaitu melakukan penggalangan dana untuk suku Rohingya yang terkena musibah. Aspek budaya diantaranya ikut serta dalam acara-acara budaya yang ada di Kota Semarang dan dari aspek agama ialah melaksanakan pengajian rutin 2 bulan sekali dengan melibatkan masyarakat sekitar komunitas. (3) Ada tiga faktor yang mempengaruhi komunitas IPAS dalam mengepresikan identitas keacehannya di lingkungan Non-Syariat Islam yaitu minoritas yaitu merasa dikucilkan oeh masyarakat manyoritas dan memicu untuk bersatu dan mengekpresikan identitasnya agar mendapatkan pengakuan dari kelompok manyoritas. Perbedaan budaya dengan adanya perbedaan tersebut kelompok minoritas ingin menunjukan kepada kelompok manyoritas bahwa kelompok minoritas ini mempunyai budaya yang berbeda dan unik dari kelompok manyoritas. Lingkungan sosial bahwa dalam lingkungan sosial yang dialami oleh anggota komunitas IPAS semua aspek berbeda baik itu pergaulan sehari-hari dan sampai makanan mempunyai perbedaan yang sangat signifikan. Faktor-faktor inilah yang memicu komunitas IPAS untuk menunjukan identitas keacehannya di lingkungan yang baru. Saran dalam penelitain ini adalah: (1) Bagi pengurus dan seluruh anggota komunitas mempertahankan dan menjaga identitas keacehan di tengah lingkungan Non-Syariat Islam.(2)Bagi PEMDA Aceh, mendukung agenda-agenda yang dilaksanakan oleh mahasiswa Aceh di perantauan khususnya komunitas IPAS, karena mahasiswa Aceh yang ada di perantauan tersebut sebagai icon dan agent pelestari budaya Aceh di perantuan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Identitas Keacehan, Ikatan Pelajar Aceh Semarang(IPAS), Lingkungan Non-Syariat Islam
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > Community
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > Solidarity
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 22 Nov 2017 11:55
Last Modified: 22 Nov 2017 11:55
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27676

Actions (login required)

View Item View Item