SOSIALISASI PILKADA LANGSUNG TAHUN 2015 OLEH KPU KABUPATEN SEMARANG


Rihma Mahardika , 3312412033 (2016) SOSIALISASI PILKADA LANGSUNG TAHUN 2015 OLEH KPU KABUPATEN SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3312412033.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (589kB) | Preview

Abstract

Pilkada langsung dikatakan baik saat memiliki jumlah pemilih yang lebih besar. Untuk mencapai jumlah pemilih yang besar dilakukan banyak usaha untuk mencapainya, salah satunya adalah sosialisasi. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pengetahuan serta kepercayaan pada seseorang. KPU melakukan sosialisasi berkaitan dengan pemilihan kepala daerah yang dipilih secara langsung oleh masyarakat yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya. Saat partisipasi mengalami peningkatan akan menimbulkan keabsahan pemilu yang menjadi lebih besar. Permasalahan dalam skripsi ini adalah (1) kegiatan apa yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Semarang dalam rangka sosialisasi Pilkada Langsung Tahun 2015? (2) Apa kendala yang dialami oleh KPU Kabupaten Semarang dalam melakukan sosialisasi Pilkada Langsung tahun 2015? (3) bagaimana efektivitas KPU Kabupaten Semarang dalam melaksanakan sosialisasi yang diberikan pada masyarakat? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di KPU Kabupaten Semarang dan Kelurahan Genuk. Sumber data penelitian ini adalah Kepala Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten Semarang, Ketua PPS Kelurahan Genuk, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data dengan menggunakan metode triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa KPU Kabupaten Semarang membagi sosialisasi menjadi dua, yaitu sosialisasi langsung pada masyarakat yang berguna untuk meningkatkan partisipasi pemilih serta bertujuan untuk menjadikan pemilih memilih sesuai dengan pilihannya. Kemudian ada sosialisasi yang ditujukan pada stakeholder terkait, seperti pada pemerintah daerah dan partai politik. Adapun hambatan yang dialami KPU dalam melakukan sosialisasi, diantaranya dana sosialisasi yang tidak dianggarkan dan letak wilayah yang memiliki infrastruktur terbatas. Keefektifan KPU dalam melakukan sosialisasi yaitu jumlah partisipasi masyarakat saat menggunakan hak pilihnya mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun sosialisasi bukanlah faktor penentu dari tingginya partisipasi masyarakat, ada faktor lain yaitu adanya calon incumbent. Namun kedua faktor ini tentunya saling berkaitan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Dan hal ini sudah menjadi nilai tambah bagi KPU Kabupaten Semarang dalam usahanya melakukan sosialisasi. Melalui penelitian ini saran yang dapat disampaikan: 1) kepada pemerintah, KPU diharapkan dapat mengajukan usulan dana tambahan sosialisasi pada Pemerintah Daerah. Dimaksudkan agar sosialisasi dapat dilakukan menyeluruh, 2) kepada masyarakat, masyarakat diharapkan untuk tidak melakukan golput serta memilih pemimpin sesuai dengan apa yang diketahui, bukan sekedar ikut-ikutan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sosialisasi, Pilkada Langsung, KPU (Komisi Pemilihan Umum)
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government > Political Participation
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 21 Nov 2017 12:22
Last Modified: 21 Nov 2017 12:22
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27643

Actions (login required)

View Item View Item