NASIONALISME INDONESIA DALAM PANDANGAN MUHAMMAD YAMIN DAN SOEKARNO PADA SIDANG PERTAMA BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN (BPUPK) 29 MEI – 1 JUNI 1945


Susi Lestari , 3301412049 (2016) NASIONALISME INDONESIA DALAM PANDANGAN MUHAMMAD YAMIN DAN SOEKARNO PADA SIDANG PERTAMA BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN (BPUPK) 29 MEI – 1 JUNI 1945. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3301412049.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (720kB) | Preview

Abstract

Pembangunan nasionalisme di Indonesia pada era globalisasi semakin berat. Adanya globalisasi membuat negara berada di antara dua masalah, yaitu masalah loyalitas warga negaranya (nasionalisme) dan orientasi warga negara ke arah keterikatan global. Di sisi lain, pembahasan dan pengkajian nasionalisme Indonesia sebagai wujud Pancasila semakin berkurang, padahal masyarakat membutuhkan pengetahuan teoretis tentang nasionalisme, khususnya dari tokoh Indonesia perumus Pancasila dalam BPUPK, yaitu Muhammad Yamin dan Soekarno. Tujuan penelitian ini, yaitu: 1) mengetahui nasionalisme Indonesia dalam pandangan Muhammad Yamin dan Soekarno; 2) mengetahui persamaan dan perbedaan nasionalisme Indonesia dalam pandangan Muhammad Yamin dan Soekarno pada Sidang Pertama BPUPK tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Latar penelitian ini adalah teks pidato Muhammad Yamin yang disampaikan pada Sidang Pertama BPUPK tanggal 29 Mei 1945 khususnya tentang usulan dasar negara “Peri Kebangsaan” dan teks pidato Soekarno disampaikan pada Sidang Pertama BPUPK tanggal 1 Juni 1945 khususnya tentang usulan dasar negara “Kebangsaan Indonesia”. Metode pengumpulan data berupa teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis wacana M.A.K Halliday. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Nasionalisme Indonesia dalam pandangan Muhammad Yamin dan Soekarno pada Sidang Pertama BPUPK tanggal 29 Mei–1 Juni 1945 adalah: baik “Peri Kebangsaan” Muhammad Yamin maupun “Kebangsaan Indonesia” Soekarno memiliki keinginan untuk mendirikan suatu Negara Kebangsaan Indonesia dengan dasar kebangsaan. Dasar kebangsaan yang dimaksud disesuaikan dengan peradaban bangsa Indonesia untuk mencapai persatuan Indonesia; 2) Persamaan nasionalisme Indonesia dalam pandangan Muhammad Yamin dan Soekarno pada Sidang Pertama BPUPK tanggal 29 Mei –1 Juni 1945 meliputi: a) meletakkan usulan dasar negara “Peri Kebangsaan” dan “Kebangsaan Indonesia pada urutan pertama; b) Negara yang ingin dibentuk adalah suatu negara kebangsaan; c) Kebangsaan Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan wilayah; d) nasionalisme Indonesia memiliki karakteristik religius (tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan); 3) Indonesia pernah mengalami nationale staat pada zaman Kerjaan Sriwijaya dan Majapahit; dan f) nasionalisme Indonesia memuat nilai-nilai kemanusiaan, seperti sesuai dengan corak peradaban bangsa Indonesia dan membangun persahabatan dan persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perbedaan nasionalisme Indonesia dalam pandangan Muhammad Yamin dan Soekarno pada Sidang vii Pertama BPUPK tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 adalah: dalam pandangan Muhammad Yamin nasionalisme atau kebangsaan Indonesia harus sesuai dengan peradaban Indonesia yang tidak meniru dasar kebangsaan bangsa atau negara lain, sedangkan nasionalisme Indonesia dalam pandangan Soekarno dipengaruhi oleh pandangan dua orang tokoh yaitu, A. Baars dan Sun Yat Sen. Saran, bagi mahasiswa, guru, dosen, supaya mengembangkan penelitian tentang nasionalisme Indonesia dari tokoh lainnya dengan menggunakan metode yang semakin disempurnakan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Peri Kebangsaan, Kebangsaan Indonesia, Nasionalisme Indonesia
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 16 Nov 2017 18:38
Last Modified: 16 Nov 2017 18:38
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27567

Actions (login required)

View Item View Item