PENGARUH VOLTAGE PADA GAS METAL ARC WELDING (GMAW) TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN TEGANGAN LENTUR (FACE AND ROOT) EMS 45 DENGAN SAMBUNGAN KAMPUH V
Dian Ratnasari , 5201412011 (2016) PENGARUH VOLTAGE PADA GAS METAL ARC WELDING (GMAW) TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN TEGANGAN LENTUR (FACE AND ROOT) EMS 45 DENGAN SAMBUNGAN KAMPUH V. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Proses pengelasan mengalami pemanasan yang menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisis yang berpengaruh terhadap sifat mekanis dari raw material. Adanya perubahan sifat tersebut maka akan terjadi perubahan kekuatan hasil las yang menyebabkan terjadinya keretakan dan patah pada sambungan, sehingga berpengaruh terhadap keamanan dari konstruksi mesin. Posisi pemasangan sambungan las juga berpengaruh terhadap keamanan pada konstruksi mesin karena setiap pengelasan memiliki permukaan dan akar yang luas penampangnya tidak sama sehingga kekuatannya juga berbeda. Pembekuan cairan hasil pengelasan biasanya hanya sampai leher kampuh sehingga pada akar las tidak terjadi penembusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi voltage pada GMAW terhadap struktur mikro dan tegangan lentur secara face dan root bend EMS 45 dengan sambungan kampuh V. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk mengetahui sebab akibat berdasarkan perlakuan yang diberikan oleh peneliti yaitu berupa perlakuan panas akibat pengelasan dengan variasi voltage. Pengelasan dilakukan dengan metode GMAW (Gas Metal Arc Welding) pada baja EMS 45 dengan bahan pengisi/filler ER70S (AWS A5.18) dengan kampuh V 70º. Variasi voltage yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 Volt, 25 Volt, dan 26 Volt, kemudian di uji dengan menggunakan foto mikro dan bending secara face dan root bend. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, dimana data yang diperoleh di rata-rata dan disajikan dalam bentuk grafik kemudian dideskripsikan dan disimpulkan. Hasil penelitian struktur mikro pada voltage 24 Volt dan 25 Volt lebih dominan ferit sehingga lebih ulet, sedangkan pada voltage 26 Volt lebih dominan perlit sehingga lebih getas. Berdasarkan uji bending diperoleh nilai tegangan lentur sebesar 996,8 N/mm² pada voltage 24 Volt secara face bend dan 909 N/mm² secara root bend. Nilai tegangan lentur pada voltage 25 Volt sebesar 1115,3 N/mm² secara face bend dan 859,3 N/mm² secara root bend, sedangkan nilai tegangan lentur pada voltage 26 Volt secara face sebesar 1191,6 N/mm² dan root sebesar 897,5 N/mm². Tegangan tertinggi rata-rata sebesar 1191,6 N/mm² pada voltage 26 Volt secara face bend, dan nilai tegangan terendah rata-rata sebesar 859,3 N/mm² pada voltage 25 Volt secara root bend. Berdasarkan nilai tegangan lentur tersebut disimpulkan bahwa tegangan lentur secara face bend lebih besar dibandingkan root bend.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | voltage, GMAW, struktur mikro, tegangan lentur, face bend, root bend, EMS 45, kampuh V. |
Subjects: | |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Mesin, S1 |
Depositing User: | Akhmad Abdul Hakim |
Date Deposited: | 16 Nov 2017 18:07 |
Last Modified: | 16 Nov 2017 18:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27560 |
Actions (login required)
View Item |