IMPLEMENTASI SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BETAWI DI KELURAHAN CENGKARENG TIMUR KECAMATAN CENGKARENG KOTA JAKARTA BARAT
Alvin Alvian , 3301411068 (2016) IMPLEMENTASI SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BETAWI DI KELURAHAN CENGKARENG TIMUR KECAMATAN CENGKARENG KOTA JAKARTA BARAT. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (721kB) | Preview |
Abstract
Unsur-Unsur yang membentuk bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbagai macam adat istiadat, kebudayaan dan agama, serta berdiam dalam suatu wilayah yang terdiri atas beribu-ribu pulau. Melihat dari kemajemukan bangsa Indonesia dan sebagai salah satu sarana pemersatu bangsa Indonesia, tercetuslah sebuah semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kebhinnekaan budaya bangsa Indonesia dapat dilihat pada masyarakat Jakarta, boleh dikatakan bahwa Jakarta adalah miniatur Indonesia. Terdapat berbagai macam suku bangsa yang bertempat tinggal di Kota Jakarta. Masyarakat suku Betawi merupakan suku asli yang terdapat di Kota Jakarta yang dalam kesehariannya hidup berdampingan dengan warga pendatang dari luar Kota Jakarta. Agar tidak menimbulkan konflik yang ada pada kalangan masyarakat Betawi dengan warga pendatang, maka mengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan seharihari sangat penting karena dapat menumbuhkan nilai-nilai budaya yang menjadi jati diri dan identitas bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat asli Betawi terhadap warga pendatang di Kelurahan Cengkareng Timur Kecamatan Cengkareng Kota Jakarta Barat, dan mengetahui cara masyarakat asli Betawi di Kelurahan Cengkareng Timur Kecamatan Cengkareng Kota Jakarta Barat memberikan pemahaman tentang pentingnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat generasi muda Betawi dan pendatang. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan mengambil lokasi di Kelurahan Cengkareng Timur Kecamatan Cengkareng Kota Jakarta. Subjek penelitian adalah masyarakat asli Betawi, informan pendukung warga pendatang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Validitas data dengan teknik triangulasi data. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Masyarakat Betawi di Kelurahan Cengkareng Timur masih sangat menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Nilai Bhinneka Tunggal Ika mencakup, sikap toleransi, rukun dan gotong royong. Sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi di Kelurahan Cengkareng Timur masih dilakukan oleh masyarakat Betawi hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat ketika masyarakat Betawi mengadakan acara pernikahan, masyarakat Betawi tidak hanya mengundang masyarakat Betawi saja, melainkan warga pendatang pun turut diundang dalam acara pernikahan tersebut. Sikap saling menjaga kerukunan masyarakat Betawi dengan warga pendatang tercermin dengan tidak adanya konflik yang berbau SARA yang terjadi di lingkungan masyarakat di Kelurahan Cengkareng Timur. Sedangkan sikap saling gotong royong sudah mulai memudar. Hal ini terlihat dari masyarakat hanya melakukan tindakan yang diinginkannya saja yang dapat menghasilkan atau bermanfaat bagi dirinya saja tanpa melihat manfaat untuk umum. (2) Cara masyarakat Betawi untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat generasi muda Betawi dan warga pendatangdengan memberikan nasihat, tetapi tidak hanya memberikan nasihat saja, masyarakat Betawi langsung memberikan contoh dari dirinya sendiri terlebih dahulu bagaimana caranya mengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu menjadikan masyarakat generasi muda Betawi dan warga pendatang dengan sukarela mengikuti perilaku dari masyarakat Betawi untuk mengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-harinya. Saran dalam penelitian ini bagi masyarakat Betawi sikap gotong royong harus perlu diterapkan kembali dalam setiap kesempatan. Jangan hanya melihat dari segi keuntungan pribadi semata, tetapi harus dilihat dari segi kepentingan masyarakat banyak. Untuk masyarakat generasi muda Betawi jika diajak untuk melakukan kegiatan gotong royong seperti membersihkan selokan, masyarakat generasi muda Betawi hendaknya langsung sadar untuk mengikuti kegiatan gotong royongtersebut tanpa harus mencari-cari alasan untuk tidak mengikuti kegiatan gotong royong. Masyarakat generasi muda merupakan masa depan dari suatu bangsa. Untuk warga pendatangsisihkanlah waktu sebentar untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong seperti membersihkan selokan dan lain-lain.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Implementasi, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Masyarakat Betawi |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 13 Nov 2017 18:49 |
Last Modified: | 13 Nov 2017 18:49 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27467 |
Actions (login required)
View Item |