INTERAKSI SOSIAL ETNIS JAWA DENGAN TIONGHOA DALAM INDUSTRI BATIK LASEM DI KABUPATEN REMBANG


Chuswatun Khasanah , 3301411001 (2016) INTERAKSI SOSIAL ETNIS JAWA DENGAN TIONGHOA DALAM INDUSTRI BATIK LASEM DI KABUPATEN REMBANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3301411001.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Kota Lasem merupakan salah satu kota yang masyarakatnya heterogen yang terdiri dari beragam suku, budaya, etnis dan golongan. Hal tersebut dikarenakan letak Kota Lasem yang terdapat di pesisir pantai, sehingga di Kota Lasem terdapat keanekaragaman etnis yang berasal dari etnis pendatang. Lasem memiliki ciri khas berupa keberagaman etnis dan kecenderungan berdagang. Keberagaman etnis itu ditujukan dengan adanya rumah-rumah kuno etnis Tionghoa yang terdapat di sekitar pusat kota yang merupakan pusat perdagangan. Di Desa Karangturi dan Desa Babagan merupakan Desa yang banyak etnis pendatang. Kota Lasem diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, pendidikan, dan industri wisata. Produk unggulan Kota Lasem adalah batik, Lasem disebut sebagai “Kota Batik” mempunyai potensi besar dalam kegiatan pembatikan dan telah berkembang begitu pesat. Di Desa Karangturi dan Desa Babagan merupakan desa di Lasem yang terdapat paling banyak etnis keturunan Tionghoa dan banyak terdapat industri batik. Masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Jawa di Desa Karangturi dan Desa Babagan tersebut berinteraksi secara baik, akan tetapi dalam memproduksi batik antara juragan dengan buruh terdapat kendala-kaendala dalam melakukan interaksi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1)Bagaimanakah interaksi sosial etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem, (2) Apakah faktor pendukung dalam proses interaksi sosial etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem?, (3) Apakah kendala dalam interaksi sosial yang dilakukan antara etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem?. Penelitian ini bertujuan : (1) Mengetahui interaksi sosial etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem, (2)Mengetahui faktor pendukung dalam proses interaksi sosial etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem, (3) Mengetahui kendala dalam interaksi sosial yang dilakukan antara etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Validitas data dengan teknik Triangulasi. Hasil penelitan menunjukkan : (1) interaksi antara etnis Tionghoa dengan etnis Jawa sudah mulai berlangsung melalui tatap muka dan berkomunikasi setiap harinya dan menjadi suatu kebutuhan, (2) Selain itu juga terdapat bermacam faktor pendukung dalam proses interaksi sosial etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem adalah karena adanya rasa vi saling percaya. Selain itu adanya kerja sama, akomodasi, dan Pertikaian atau konflik, (3) selain itu ada kendala dalam interaksi sosial yang dilakukan antara etnis Jawa dengan etnis Tionghoa dalam industri Batik Lasem prasangka kondisi fisik seseorang yang tidak sempurna, cara berkomunikasi buruh batik dengan juragan batik yang sedikit, dan pertentangan pribadi. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah, di dalam memproduksi batik etnis Jawa dengan etnis Tionghoa di Desa Karangturi dan Desa Babagan sudah mulai berlangsung melalui tatap muka dan berkomunikasi setiap harinya dan menjadi suatu kebutuhan. Dalam melakukan interaksinya juragan dan buruh batik menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Faktor pendukung interaksi sosial yang terjadi antara juragan batik dengan buruh batik karena adanya rasa saling percaya, namun tetap saja terdapat kendala. Hambatan yang dihadapi dalam berinteraksi sosial antara pekerja (buruh batik) dengan juragan batik di industri batik yaitu prasangka, kondisi fisik seseorang yang tidak sempurna, cara berkomunikasi buruh batik dengan juragan batik yang sedikit, dan pertentangan pribadi. Saran yang diajukan untuk juragan batik Lasem perlu adanya usaha menyempatkan waktunya buat datang menengok para pekerja di lokasi industri pembuatan batik, supaya interaksi sosial dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa hambatan. Pekerja batik Lasem atau buruh batik Lasem harus berusaha agar tidak berprasangka negatif kepada juragan, berfikirlah positif dan belajar untuk jujur dan berterimakasih kepada juragan. Masyarakat keturunan Tionghoa dan masyarakat Jawa, untuk berinteraksi dengan masyarakat Tionghoa, masayarakat setempat tidak harus menjadi seperti masyarakat keturunan Tionghoa begitupun sebaliknya. Saling mengingatkan dan memberikan masukan agar bisa mengendalikan diri agar tidak menjurus ke konflik, pentingnya interaksi melalui kerjasama atas dasar saling membutuhkan dan mencoba menambah kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat agar tercipta kerukunan dan meminimalisir persoalan yang sedang terjadi agar tidak makin terlarut-larut. Tentang persoalan pribadi semua bisa terselesaikan dengan cara musyawarah dan komunikasi yang baik antara juragan batik dengan buruh batik sehingga persoalan tidak terlalu menjadi melebar yang dapat mengakibatkan hubungan yang kurang harmonis dalam interaksi antara juragan batik dengan buruh batik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Interaksi Sosial, Etnis Tionghoa, Etnis Jawa, Industri Batik.
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 13 Nov 2017 17:14
Last Modified: 13 Nov 2017 17:14
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27451

Actions (login required)

View Item View Item