ANALISIS SATUAN MEDAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KERAWANAN LONGSOR DI KECAMATAN GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG


Okky Gilar Irawan , 3211409043 (2016) ANALISIS SATUAN MEDAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KERAWANAN LONGSOR DI KECAMATAN GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3211409043.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (645kB) | Preview

Abstract

Kecamatan Gajahmungkur terletak di Semarang bagian selatan dengan luas 941.4 Ha, dengan ketinggian 75-89 m dari permukaan laut. Berdasarkan kondisi fisik dan iklim Kecamatan Gajahmungkur berpotensi tanah longsor yang pada daerah pemukiman dapat terjadi sewaktu-waktu dan ditambah dengan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat dengan tidak memperhatikan kondisi lingkungan yang berpotensi tahan longsor. Maka dalam penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :(1) Mengetahui variasi tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang. (2) Mencari faktor dominan yang menyebabkan terjadinya longsor di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang. (3) Mengetahui usaha apa saja yang dilakukan masyarakat dalam menanggulangi bencana longsor. Metode yang digunakan adalah metode survei lapangan dengan teknik purposive area sampling. Satuan medan yang di buat dengan menggunakan hasil overlay peta jenis tanah, penggunaan lahan, kemiringan lereng dan curah hujan. Didapatkan 45 satuan medan yang tersebar diseluruh Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, parameter yang digunakan adalah 12 karakteristik fisik medan untuk menentukan tingkat kerawanan longsor yang telah melalui proses skoring dan pengharkatan. Kemudian setelah didapatkan dari hasil skoring maka dibuat peta kerawanan medan terhadap longsoran dengan mengunakan aplikasi atau program software Arc View dan SPSS untuk pengolahan data statistik. Hasil penelitian menunjukan : (1) Variasi tingkat kerawanan di Kecamatan Gajahmungkur ada 5 (Lima) tingkat kerawanan yang menyebabkan longsor yaitu: tidak rawan sampai dengan sangat rawan. (2) Terdapat 7 faktor dominan yang paling dominan yang menyebabkan longsor. (3) Dari hasil yang di dapat untuk usaha masyarakat sebanyak 80 %, paok kayu sebanyak 30%, yang menggunakan tanaman atau vegetasi sebanyak 70% dan karung tanah sebesar 10 %. Berdasarkan hasil yang didapatkan sebaiknya tidak mendirikan bangunan disekitar Kelurahan Lempongsari, karena hasil penelitian menunjukkan daerah Lempongsari termasuk dalam deareh kerawanan longsor tinggi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kerawanan, Longsoran, Satuan Medan.
Subjects: L Education > Special Education > Geography Education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 10 Nov 2017 14:52
Last Modified: 10 Nov 2017 14:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27396

Actions (login required)

View Item View Item