KAJIAN ZONASI BAHAYA ERUPSI GUNUNG MERAPI TERHADAP PERMUKIMAN DI KABUPATEN MAGELANG


Chusna Mahendra Putra Pradana , 3211409039 (2016) KAJIAN ZONASI BAHAYA ERUPSI GUNUNG MERAPI TERHADAP PERMUKIMAN DI KABUPATEN MAGELANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3211409039.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (795kB) | Preview

Abstract

Aktifitas Gunung Merapi di tahun 2001 dan 2006 menunjukkan bahwa gunung ini menyimpan potensi erupsi yang sangat luar biasa. Puncaknya pada tanggal 26 Oktober hingga 5 November 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi. Erupsi ini menimbulkan dampak berupa hilangnya nyawa seseorang dan juga dampak berupa kerusakan pada wilayah – wilayah dengan radius 20 Km dari puncak Gunung Merapi. Ancaman erupsi tersebut berpotensi terjadi lagi apabila dapur magma sudah tidak mampu lagi menahan atau mengakomodir jumlah magma yang terdapat didalamnya dan pada akhirnya keluarlah magma tersebut ke permukaan bumi sehingga dapat berdampak buruk terhadap segala kegiatan permukiman yang terdapat di lereng-lerengnya. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui zonasi bahaya erupsi Gunung Merapi; 2) Mengetahui zonasi permukiman berdasarkan zonasi bahaya erupsi; 3) Mengetahui kelayakan lokasi permukiman berdasarkan zonasi bahaya erupsi. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pra pengolahan citra, scoring, buffering, overlay, dan matching. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan SIG yaitu pra pengolahan citra, buffering, scoring dan overlay beberapa variabel yang berpengaruh terhadap zonasi bahaya erupsi yaitu bentuklahan, kemiringan lereng, jarak dari kepunden, jarak dari sungai, dan kerapatan vegetasi. Untuk mengetahui kelayakan permukiman, dilakukan teknik matching yaitu pencocokan hasil pemetaan dan Permen PU No.21/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi. Hasil penelitian menunjukkan beberapa tingkatan zonasi bahaya erupsi; bahaya tinggi meliputi sembilan (9) desa di dua (2) kecamatan, bahaya sedang meliputi 20 desa di tiga (3) kecamatan di lereng barat Gunung Merapi dan bahaya rendah meliputi sebagian besar Kabupaten Magelang. Permukiman di Kabupaten Magelang menyebar pada tiga (3) zonasi bahaya erupsi. Dari hasil overlay antara peta zonasi bahaya erupsi dan peta sebaran permukiman, terdapat dua (2) desa yang wilayah permukimannya berada di zona bahaya tinggi tepatnya di wilayah administrasi Kecamatan Dukun. Permukiman yang berada di zona bahaya tinggi erupsi tidak layak untuk dihuni, sedangkan permukiman di zona bahaya sedang dan rendah layak ditempati dengan syarat. Saran yang dapat diberikan kepada Pemerintah adalah, dalam rangka melakukan pengembangan kawasan permukiman hendaknya memperhatikan zonasi wilayah berdasarkan bahaya erupsi gunungapi, supaya timbulnya korban baik jiwa maupun harta benda dapat diminimalisir.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Bahaya, Erupsi Gunung Merapi, Permukiman, Zonasi.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography > Volcano
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 10 Nov 2017 14:20
Last Modified: 10 Nov 2017 16:35
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27393

Actions (login required)

View Item View Item