ANALISA DISTRIBUSI CURAH HUJAN DI AREA MERAPI MENGGUNAKAN METODE ARITMATIKA ATAU RATA-RATA ALJABAR DAN ISOHYET


Prasanti Silvia Andriani , 5101412036 (2016) ANALISA DISTRIBUSI CURAH HUJAN DI AREA MERAPI MENGGUNAKAN METODE ARITMATIKA ATAU RATA-RATA ALJABAR DAN ISOHYET. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5101412036.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah keseluruhan daerah yang menyediakan air bagi anak sungai dan daerah tersebut merupakan daerah tangkapan air. Sumber masukan DAS adalah hujan. Karakteristik hujan yang berupa jumlah, intensitas hujan, lama hujan, dan frekuensi hujan dapat dipelajari dan dievaluasi bila tersedia stasiun penakar hujan. Di area sekitar Gunung Merapi telah dipasang beberapa stasiun penangkar hujan yang bisa digunakan untuk penelitian diantaranya mengenai karakteristik hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi curah hujan, perbedaan curah hujan setiap bulan, dan sebaran curah hujan di Area Merapi. Dalam penelitian ini Metode Aritmatika atau Rata-rata Aljabar dan Metode Isohyet digunakan untuk menganalisis hujan wilayah, dan metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums) digunakan untuk uji kevalidan data hujan. Sedangkan analisis pola distribusi curah hujan menggunakan Distribusi Gumbel, Distribusi Normal, Distribusi Log-Normal, dan Distribusi Log-Pearson III. Selanjutnya untuk mengetahui pola distribusi yang sesuai dianalisa menggunakan Uji Chi Kuadrat dan Uji Smirnov-Kolmogorof. Rumus Mononobe digunakan untuk menghitung intensitas hujan pada durasi waktu tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari sebelas stasiun hujan yang ada sembilan di antaranya valid karena nilai Q/√n yang didapat dari rumus lebih kecil dari nilai kritik ( = 1,22). Pola distribusi hujan yang sesuai pada area Merapi adalah Distribusi Gumbel. Dengan menggunakan metode aritmatika atau rata-rata aljabar, hujan rata-rata terbesar di area Merapi tahun 2015 pada bulan Januari, sebesar 604,67 mm/bulan, dan terkecil bulan Oktober dan November, sebesar 0 mm/bulan. Pada tahun 2016 hujan rata-rata terbesar di area Merapi pada bulan Maret, sebesar 429,83 mm/bulan dan terkecil bulan Februari, sebesar 143,06 mm/bulan. Sedangkan dengan menggunakan metode isohyet, hujan ratarata terbesar di area Merapi tahun 2015 pada bulan Januari, sebesar 625,3667 mm/bulan, dan terkecil bulan Oktober dan November, sebesar 0 mm/bulan. Pada tahun 2016 hujan rata-rata terbesar di area Merapi pada bulan Maret yaitu sebesar 439,2911 mm/bulan dan terkecil pada bulan Februari yaitu sebesar 141,0982 mm/bulan. Sebaran hujan pada area Merapi dapat tahun 2015 dan bulan Januari 2015 – bulan maret 2016 disajikan dalam bentuk peta sebaran hujan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: DAS, Merapi, Karakteristik Hujan, Metode Aritmatik, Metode Isohyet
Subjects: T Technology > TH Building construction
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Bangunan, S1
Depositing User: Akhmad Abdul Hakim
Date Deposited: 09 Nov 2017 15:50
Last Modified: 09 Nov 2017 15:50
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27352

Actions (login required)

View Item View Item