FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGEFEKTIVAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MATA PELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Ashlih Fitriani , 3201409049 (2016) FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGEFEKTIVAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MATA PELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3201409049.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Pemilihan model pembelajaran yang tepat oleh guru diharapkan dapat mendorong siswa belajar lebih optimal, sehingga mendapatkan hasil belajar yang baik. Pada pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugastugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Akan tetapi, pada SMA N 1 Kaliwungu menunjukkan belum mencapai ketuntasan klasikal untuk model pembelajaran kooperatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktorfaktor penyebab kekurangefektivan model pembelajaran kooperatif mata pelajaran geografi pada siswa SMA N 1 Kaliwungu Kendal tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI IIS SMA N 1 Kaliwungu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling, yaitu pengambilan subjek dari strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. Dalam penelitian ini, menggunakan sampel individu yaitu sampel yang terdiri dari individu perkelasnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 20% dari jumlah 299 siswa yaitu 60 siswa. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 9 kelas yang ada pada SMA N 1 Kaliwungu yang terdiri dari 5 kelas untuk kelas X dan 4 kelas untuk kelas XI, yang terdiri dari 7 siswa pada kelas X IIS 1, 7 siswa pada kelas X IIS 2, 7 siswa pada kelas X IIS 3, 7 siswa pada kelas X IIS 4, 7 siswa pada kelas X IIS 5, 7 siswa pada kelas XI IIS 1, 6 siswa pada kelas XI IIS 2, 6 siswa pada kelas XI IIS 3, dan 6 siswa pada kelas XI IIS 4. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran kooperatif yang tergolong dalam kategori rendah yaitu tanggung jawab perseorangan, interaksi promotif dan komunikasi antaranggota. Tanggung jawab perseorangan diperoleh 3% siswa tergolong sangat tinggi, 28% siswa tergolong tinggi, 60% siswa tergolong rendah dan 9% tergolong sangat rendah. Hal ini dapat terjadi karena pada saat berdiskusi, ada siswa yang hanya diam saja tidak memberikan pendapat, pada saat presentasi hanya siswa tertentu yang berpendapat, dan hanya beberapa saja yang menjadi tutor. Aktivitas tergolong rendah selanjutnya yaitu interaksi promotif, terdapat 5% siswa tergolong sangat tinggi, 7% siswa tergolong tinggi, 67% siswa termasuk kategori rendah dan 7% siswa termasuk sangat rendah. Hal ini menunjukkan siswa dalam memproses informasi kurang cepat dan cermat, hanya siswa yang serius mempelajari bahan yang diberikan guru yang dapat memberikan ide ataupun masukan-masukan, dalam merumuskan argumentasi dan mengembangkan argumentasi masih kurang baik sehingga masih ada pertanyaan yang dijawab seadanya. Aktivitas tergolong rendah yang terakhir yaitu komunikasi antaranggota, terdapat 8 % siswa tergolong sangat tinggi, 25% siswa termasuk kategori tinggi, 50% siswa termasuk kategori rendah dan 17% siswa termasuk sangat rendah. Pada aktivitas ini kemampuan berkomunikasi siswa masih kurang karena masih ada yang menggunakan bahasa campuran bahasa Indonesia dengan bahasa Daerah, kemampuan dalam mendukung pendapat teman masih dianggap kurang karena siswa masih disuruh guru untuk menambahkan pendapat temannya dan sering terjadi konflik yang membuat siswa lain emosi sehingga guru menjadi penengah pada saat terjadi perbedaan pendapat. Aktivitas siswa yang tergolong tinggi yaitu saling ketergantungan positif sebanyak 43% dan pemrosesan kelompok sebanyak 51%. Simpulan penelitian ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran kooperatif pada siswa masih ada beberapa aktivitas yang tergolong rendah. Aktivitas siswa yang tergolong kategori rendah yaitu tanggungjawab perseorangan, interaksi promotif dan komunikasi antaranggota. Saran yang dapat peneliti berikan adalah aktivitas siswa yang masih tergolong rendah diperlukan adanya perbaikan, dengan cara siswa dilatih merumuskan dan mengembangkan argumentasi dengan baik, berkomunikasi dengan baik dan benar, diberi peringatan agar siswa menjalankan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya, dilatih bekerja sama dan saling memberi informasi dalam kelompok, menyelesaikan konflik secara konstruktif dan saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Faktor-faktor kekurangefektivan, Model Pembelajaran Kooperatif
Subjects: L Education > Special Education > Geography Education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 07 Nov 2017 12:25
Last Modified: 07 Nov 2017 12:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27237

Actions (login required)

View Item View Item