PERKEMBANGAN BATIK DI PONOROGO TAHUN 1955-2015


Anissa Fauzijah Rizky Safitri , 3111412024 (2016) PERKEMBANGAN BATIK DI PONOROGO TAHUN 1955-2015. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3111412024.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berisi mengenai perkembangan industri batik di Ponorogo. Kebanyakan masyarakat kurang mengetahui adanya industri batik padahal perkembangnnya sudah cukup banyak dengan adanya pengusaha-pengusaha batik yang tersebar di wilayah Ponorogo. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui sejarah awal batik Ponorogo, (2) untuk mengetahui perkembangan industri batik di Ponorogo dan (3) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan batik. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian skripsi ini berdasarkan metode penelitian sejarah yaitu (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi dan (4) historiografi. Metode pengumpulan data dengan sumber wawancara sebagai sumber primer dan sumber sekunder berupa dokumen-dokumen tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batik Ponorogo sendiri sudah berkembang sejak kerajaan Islam di Indonesia. Industri yang pertama berkembang di Ponorogo bermula dari pengusaha Tionghoa bernama Kwee Seng ( Wi sing ) dari Banyumas. Produksi yang dibuat berupa batik kasar yang dijual dengan harga murah. Dengan adanya industri batik masyarakat mulai mengembangkan usaha batik hingga batik Ponorogo mengalami masa kejayaan di tahun 1960-an. Tahun 1980-an batik Ponorogo mulai mengalami kemunduran salah satu penyebabnya adalah kemunculan batik printing. Setelah kemunduran produksi, industri batik yang berkembang hanya industri rumahan (home industry). Tahun 2000-an merupakan awal industri batik Ponorogo mulai berkembang sebab mulai muncul pengusaha-pengusaha batik baru. Terdapat delapan pengusaha batik yang muncul dengan membawa model-model baru dalam perbatikan Ponorogo. Faktor yang menghambat seperti kurangnya sumbar daya manusia, modal, bahan baku dan pemasaran produk. Faktor pendorong industri batik Ponorogo seperti teknologi yang digunakan, produk yang dihasilkan dan peran pemerintah dalam mendukung perkembangan industri batik Ponorogo. Dampak secara ekonomi terhadap masyarakat adalah memberikan peluang kerja sehingga mengurangi pengangguran kepada masyarakat dan dampak secara sosial-budaya terhadap masyarakat adalah memberikan pengetahuan tentang batik di Ponorogo dan juga nantinya dapat dijadikan sebagai pakaian adat saat acara-acara di Ponorogo. Kesimpulan dari penelitian ini adalah industri batik yang ada di Ponorogo mengalami masa fluktuasi dimana sebelum adanya pengakuan tentang batik sebagai warisan budaya perkembangannya sangat sedikit dan setelah adanya pengakuan batik perkembangan indsutri batik mulai mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sejarah, Industri Batik, Ponorogo
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 07 Nov 2017 12:01
Last Modified: 07 Nov 2017 12:01
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27231

Actions (login required)

View Item View Item