PERTEMPURAN SIDOBUNDER DI KEBUMEN TAHUN 1947


RETNO YUNI DEWANTI , 3111412018 (2016) PERTEMPURAN SIDOBUNDER DI KEBUMEN TAHUN 1947. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3111412018.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Agresi Militer Belanda tahun 1947 memunculkan berbagai pertempuran dan perlawanan rakyat di berbagai daerah, termasuk di daerah Kebumen. Salah satu pertempuran yang terjadi di Kebumen yaitu Pertempuran di Desa Sidobunder Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Daerah Sidobunder merupakan salah satu front pertahanan Karanganyar di Kebumen, dan termasuk dalam daerah pertahanan garis lini sektor selatan, sehingga daerah ini harus dipertahankan. Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui faktor penyebab munculnya Pertempuran Sidobunder di Kebumen Tahun 1947, (2) untuk mengetahui proses berlangsungnya Pertempuran Sidobunder di Kebumen tahun 1947, (3) untuk mengetahui akibat Pertempuran Sidobunder di Kebumen tahun 1947, (4) untuk mengetahui peranan TP dalam Pertempuran Sidobunder. Metode Penelitian yang digunakan berupa metode historis, yang terdiri dari lima tahap, yaitu penentuan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agresi militer Belanda tahun 1947 di Kebumen mengakibatkan Kota Gombong diduduki oleh Belanda. Meskipun sudah ada seruan gencatan senjata oleh Dewan Keamanan, Belanda tetap mengadakan patroli militernya di daerah sekitar Gombong-Karanganyar. Tindakan Belanda ini menyebabkan pada tanggal 29 Agustus 1947 TP Sie 321 pimpinan Anggoro dan pasukan PERPIS ditugaskan untuk mempertahankan Sidobunder sebagai daerah pertahanan dan menghambat gerak Belanda menuju ke Timur dari arah barat. Pada tanggal 2 September 1947 terjadi pertempuran antara pasukan TP dengan pasukan Belanda, karena kekuatan yang tidak seimbang pasukan Belanda berhasil memukul mundur pasukan TP ke Karanganyar. Jenazah korban pertempuran baru bisa dikumpulkan tanggal 3 Agustus 1947 dan dibawa ke Yogyakarta. Setelah Sidobunder dikuasi oleh Belanda, pertahanan RI di wilayah selatan menjadi lemah. Hal ini menyebabkan tentara Belanda dapat dengan mudah menduduki Kecamatan Puring dan Kecamatan Kuwarasan. Akibat dari pertempuran ini membuat warga desa Sidobunder mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pertempuran Sidobunder merupakan satu episode perang kemerdekaan dimana TP sebagai pejuang pembela tanah air dari ancaman serangan Belanda. Semangat kaum muda mereka adalah modal yang besar sebagai penggerak revolusi kemerdekaan Indonesia.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kebumen, Sidobunder, Belanda, Pertempuran
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 06 Nov 2017 18:41
Last Modified: 06 Nov 2017 18:41
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27222

Actions (login required)

View Item View Item