KORUPSI DALAM KONSTRUKSI MEDIA: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KORUPSI DI TELEVISI SWASTA NASIONAL TV ONE DAN KOMPAS TV


Sacandra Aji Rivaldi, 0202515056 (2017) KORUPSI DALAM KONSTRUKSI MEDIA: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KORUPSI DI TELEVISI SWASTA NASIONAL TV ONE DAN KOMPAS TV. Masters thesis, Pascasarjana.

[thumbnail of full.pdf]
Preview
PDF
Download (697kB) | Preview

Abstract

Kasus mengenai korupsi melibatkan pengusaha, birokrasi, dan politisi elite yang dapat direkonstruksi oleh media massa Tv One dan Kompas Tv dalam bentuk wacana pemberitaan. Penggunaan bahasa di dalam pemberitaan kedua massa tersebut bukan saja melibatkan untaian kata yang bersifat linguistik, melainkan juga kognisi sosial wartawan, dan konteks sosial yang berkembang di masyarakat. Hal itu merupakan hasil konstruksi dari wartawan dengan segala latar belakang, pengetahuan, dan ideologinya masing-masing. Penelitian ini difokuskan pada kajian wacana pemberitaan korupsi di Tv One dan Kompas Tv. Bertolak pada fokus penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini meliputi (1) mendeskripsikan tataran makrostruktur, superstruktur, dan mikrostruktur pada wacana berita yang dikonstruksi oleh stasiun televisi Tv One dan Kompas Tv, (2) menginterpretasi wacana pemberitaan korupsi dalam tataran kognisi sosial wartawan Tv One dan Kompas Tv, (3) mengeksplanasi wacana pemberitaan korupsi dalam tataran konteks sosial stasiun televisi Tv One dan Kompas Tv. Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan kualitatif dalam perspektif analisis wacana kritis van Dijk. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan cakap dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap, teknik rekam, teknik catat, dan teknik cakap semuka, dan teknik cakap tan semuka. Analisis data dilakukan dengan model analisis wacana kritis van Dijk. Hasil penelitian ini meliputi (1) analisis struktur teks, makrostruktur cenderung menonjolkan topik pada bagian awal pemberitaan sebagai strategi Tv One dan Kompas Tv untuk menimbulkan daya tarik berita. Pada tataran superstruktur Tv One dan Kompas Tv menggambarkan kecenderungan pola struktur piramida terbalik pemberitaan yang terdiri dari judul, lead (inisari berita), tubuh berita. Pada tataran mikrostruktur penggunaan metafora Tv One sangat minim dalam penggunaan metafora. Sementara itu, Kompas Tv cenderung menggunakan metafora pada pemberitaan korupsi seperti uang panas, penggelapan dana, nama besar, tercium, menggelembungkan, turun tangan, bancakan uang haram, dalang, dan uang pelicin. Hal ini dilakukan sebagai strategi dalam merekonstruksi peristiwa korupsi sehingga bermakna kias sehingga perlu ditafsirkan masyarakat. (2) pada dimensi kognisi sosial diketahui Tv One menggunakan skema person, skema diri, skema peran, dan skema peristiwa dalam mengonstruksi wacana berita korupsi. Penggunaan skema tersebut didasarkan pada keutamaan nilai berita. Implikasi nilai berita yang tampak agar pemirsa meyakini bahwa wacana berita tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan sedangkan, Kompas Tv diketahui menggunakan skema person, skema diri, skema peran, dan skema peristiwa. Penggunaan skema tersebut didasarkan pada ideologi media massa tersebut, yakni Fortiter in re suaviter modo (teguh dalam prinsip lentur dengan cara) yang digunakan dalam pembuatan wacana berita sehingga berlakulah adagium “menghibur yang papa mengingatkan yang mapan” di kalangan wartawan Kompas Tv. (3) pada dimensi konteks sosial Tv One dalam mengonstruksi wacana pemberitaan korupsi memberi KPK akses wacana yang lebih besar daripada pihak koruptor berupa akses perencanaan, akses setting, dan akses mengontrol wacana kepada pemirsa. Hal ini dimaksudkan agar wacana yang disampaikan dapat diterima dengan wajar dan tanpa paksaan oleh pemirsa. Sementara itu, Kompas Tv cenderung memberi KPK dan koruptor dalam mengakses wacana. Hal ini agar wacana yang disampaikan terdapat keseimbangan informasi. Saran yang dapat disampaikan, yaitu (1) peneliti lain yang tertarik dengan topik ini disarankan untuk mengembangkan penelitian serupa dengan objek yang berbeda seperti pemberitaan calon presiden, calon kepala daerah, dan lain sebagainya, (2) konstruksi pemberitaan korupsi tidak hanya pada media televisi. Hal ini masih memungkinkan untuk diteliti lebih lanjut pada media cetak atau media online dengan menggunakan analisis wacana kritis yang ada agar diperoleh keberagaman penelitian analisis wacana kritis, (3) wartawan Tv One dan Kompas Tv sebaiknya tidak hanya memberi akses wacana terhadap tokoh-tokoh yang dianggap pakar. Justru libatkan pengetahuan atau komentar-komentar masyarakat yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia, S2
Depositing User: A.Md Angga Rizky Purwandra
Date Deposited: 01 Nov 2017 12:33
Last Modified: 01 Nov 2017 12:33
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27031

Actions (login required)

View Item View Item