PROSES PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK BIOSOLAR (B30) MENGGUNAKAN PENAMBAHAN ADITIF N-BUTANOL DENGAN VARIASI SUHU
Megawati, Megawati and Triwibowo, Bayu and Norcahyati, Sofi and Adhaningrum, Adhaningrum PROSES PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK BIOSOLAR (B30) MENGGUNAKAN PENAMBAHAN ADITIF N-BUTANOL DENGAN VARIASI SUHU. PREDICTING THE TEMPERATURE DEPENDENT KINEMATIC VISCOSITY AND MIXING SCALE-UP OF BIODIESEL-DIESEL-N-BUTANOL BLENDS. (Submitted)
![]() Preview |
PDF (COVER)
Download (275kB) | Preview |
![]() Preview |
PDF (ABSTRAK)
Download (91kB) | Preview |
![]() Preview |
PDF (BAB I)
Download (110kB) | Preview |
![]() Preview |
PDF (BAB II)
Download (570kB) | Preview |
![]() |
PDF (BAB III)
Restricted to Repository staff only Download (107kB) |
![]() |
PDF (BAB IV)
Restricted to Repository staff only Download (534kB) |
![]() |
PDF (BAB V)
Restricted to Repository staff only Download (88kB) |
![]() |
PDF (DAFTAR PUSTAKA)
Restricted to Repository staff only Download (202kB) |
![]() |
PDF (LAMPIRAN)
Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Kebutuhan bahan bakar fosil semakin meningkat sehingga perlu dikembangkan bahan bakar alternatif. Biodiesel merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dibanding solar. Biodiesel memiliki kelemahan yaitu viskositas lebih tinggi pada suhu rendah, sehingga perlu pencampuran dengan solar. Untuk mengetahui kualitas biosolar perlu dilakukan uji viskositas kinematik, densitas dan cetane number. Dalam penelitian ini, aditif beroksigen n-butanol ditambahkan ke dalam biosolar (B30) (23% vol. biodiesel + 70% vol. solar + 7% vol. n-butanol) untuk memperbaiki karakteristik biosolar (B30). Aditif ditambahkan ke dalam tangki pencampuran yang dilengkapi dengan three blade propeller sebagai pengaduk dengan kecepatan 1750 rpm. Waktu pencampuran yaitu 15-165 menit dan dengan variasi suhu 30, 45, 60 dan 75oC. Viskositas kinematik merupakan parameter yang paling penting untuk menganalisis kualitas masing-masing bahan bakar. Hasil uji viskositas menunjukkan adanya penurunan viskositas kinematik pada biosolar (B30) yang ditambahkan aditif n-butanol yaitu 3,26 mm2/s dibanding tanpa aditif yaitu 4,17 mm2/s . Kenaikan suhu dapat mengurangi viskositas campuran sehingga meningkatkan Bilangan Reynolds. Pemodelan korelasi yang digunakan untuk memprediksi viskositas kinematik sebagai fungsi suhu adalah persamaan Walther, Andrade linear dan polinomial serta Vogel-Fulcher-Tamman (VFT). Berdasarkan hasil perhitungan, persamaan Vogel-Fulcher-Tamman (VFT) adalah pemodelan korelasi yang terbaik, yaitu menghasilkan konstanta A, B, C, dan R2 masing-masing sebesar -5,6, 1280, 350, dan 0,9996. Hasil uji densitas biosolar (B30) yaitu 843,3 kg/m3 dan angka setana 114,9, hasil tersebut telah memenuhi standart dan spesifikasi biosolar. Scale-up untuk membuat sebuah pilot plant menggunakan data yang diperoleh dari eksperimen di laboratorium dengan korelasi hubungan kecepatan putaran (rpm) sebagai fungsi volume (ft3) mengikuti persamaan N = 405,2V-0,333 dan hubungan daya (hp) sebagai fungsi volume (ft3) mengikuti persamaan P = 0,15V0,666. Kata kunci: Biosolar, viskositas kinematik, densitas, angka setana, model Vogel-Fulcher-Tamman
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Fakultas: | Fakultas Teknik |
Depositing User: | Repository Universitas Negeri Semarang |
Date Deposited: | 18 Aug 2017 14:01 |
Last Modified: | 18 Aug 2017 14:01 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/26527 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |