Pengukuran Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner tert-Butanol (1) + 1-Propanol (2) pada Tekanan 101,325 kPa


Hartanto, Dhoni and Fardhyanti, Dewi Selvia and Rakhmawati, Fatih and Nugroho, Febry Dwi Pengukuran Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner tert-Butanol (1) + 1-Propanol (2) pada Tekanan 101,325 kPa. Pengukuran Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner tert-Butanol (1) + 1-Propanol (2) pada Tekanan 101,325 kPa. (Unpublished)

[thumbnail of Cover]
Preview
PDF (Cover)
Download (19kB) | Preview
[thumbnail of Abstrak]
Preview
PDF (Abstrak)
Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I] PDF (BAB I)
Restricted to Repository staff only

Download (165kB)
[thumbnail of BAB II] PDF (BAB II)
Restricted to Repository staff only

Download (580kB)
[thumbnail of BAB III] PDF (BAB III)
Restricted to Repository staff only

Download (511kB)
[thumbnail of BAB IV] PDF (BAB IV)
Restricted to Repository staff only

Download (447kB)
[thumbnail of BAB V] PDF (BAB V)
Restricted to Repository staff only

Download (252kB)
[thumbnail of Lampiran] PDF (Lampiran)
Restricted to Repository staff only

Download (848kB)

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan eksperimen kesetimbangan uap-cair sistem biner tert-butanol + 1-propanol dengan menggunakan alat ebulliometer tipe Othmer yang telah dimodifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh validasi alat dan metode yang digunakan pada eksperimen, mendapatkan data kesetimbangan uap-cair untuk sistem biner tert-butanol + 1-propanol pada tekanan 101,325 kPa, memperoleh angka parameter interaksi biner untuk model termodinamika Wilson, NRTL, UNIQUAC, serta memperoleh data prediksi kesetimbangan uap-cair dengan model UNIFAC dan Modified UNIFAC Dortmund. Pada tahapan validasi alat, dilakukan dengan pengukuran titik didih tert-butanol dan 1-propanol pada tekanan 101,325 kPa. Hasil dari pengukuran titik didih eksperimen kemudian dibandingkan dengan data dari literatur jurnal internasional. Hasil yang diperoleh untuk titik didih tert-butanol dan 1-propanol eksperimen masing-masing yaitu 355,35 K dan 370,35 K. Hasil pengukuran titik didih tert-butanol literatur yaitu 355,45 K, 355,30 K dan 355,55 K sedangkan hasil pengukuran titik didih 1-propanol literatur yaitu 370,30 K, 370,26 K dan 370,40 K. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa alat dan metode yang digunakan valid untuk tekanan 101,325 kPa karena data hasil eksperimen berada diantara data-data literatur. Ebuilliometer pada penelitian ini digunakan untuk mencampur larutan pada tekanan 101,325 kPa dan dipanaskan menggunakan magnetic heater stirrer hingga suhu kesetimbangan tercapai. Sampel fase cair dan uap yang dikondensasikan diambil untuk dianalisa komposisinya menggunakan Gas Chromatography. Data hasil penelitian komposisi fase uap, komposisi fase cair, dan suhu kesetimbangan hasil eksperimen dapat digunakan untuk mendesain kolom distilasi sistem biner tert-butanol + 1-propanol untuk penentuan jumlah tray dan dimensi menara distilasi. Data penelitian kemudian dikorelasikan menggunakan model Wilson, NRTL (Non Random Two Liquids), dan UNIQUAC (Universal Quasi-Chemical) untuk mendapatkan parameter interaksi biner. Parameter ini digunakan untuk mendesain kolom distilasi untuk pemisahan alcohol dari batubara. Dari hasil perhitungan model Wilson diperoleh parameter interaksi biner yaitu Λ12 dan Λ21 masing-masing sebesar 1,9887 dan 0,7288 dengan nilai AAD (Average Absolut Deviation) 0,5778%. Dari hasil perhitungan NRTL diperoleh angka parameter τ12, τ12, dan α masing-masing sebesar 0,8312, -0,9432, dan 0,3 dengan nilai AAD (Average Absolut Deviation) 0,8458%. Dari hasil perhitungan UNIQUAC diperoleh angka parameter ∆u12 dan ∆u21 masing-masing sebesar 1.611,8 dan -1563 dengan nilai AAD (Average Absolut Deviation) 0,9591%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model termodinamika Wilson memberikan korelasi paling baik untuk sistem tert-butanol + 1-propanol jika dibandingkan dengan model NRTL dan UNIQUAC pada tekanan 101,325 kPa. Data penelitian juga diprediksi dengan menggunakan model UNIFAC dan Modified UNIFAC Dortmund. Untuk hasil perhitungan prediksi diperoleh kesimpulan bahwa kedua model UNIFAC dan Modified UNIFAC Dortmund tidak cocok digunakan untuk sistem biner tert-butanol + 1-propanol.

Item Type: Article
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Fakultas: Fakultas Teknik
Depositing User: Repository Universitas Negeri Semarang
Date Deposited: 10 Aug 2017 12:09
Last Modified: 10 Aug 2017 12:09
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/26491

Actions (login required)

View Item View Item