KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMALANG


Saraswati Sri Hastanti, 4101405550 (2009) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMALANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMALANG]
Preview
PDF (KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMALANG) - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Perkembangan pendidikan menuntut guru mengganti pembelajaran konvensional yang biasa diterapkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan pengganti yaitu model pembelajaran reciprocal teahing. Model pembelajaran reciprocal teaching diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dan kemampuan berpikir kritis ini sangat diperlukan dalam kehidupan. Dari uraian tersebut timbul permasalahan, apakah kemampuan berpikir kritis peserta didik di kelas VII SMP Negeri 4 Pemalang yang diajar dengan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 4 Pemalang tahun pelajaran 2008/2009. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Diperoleh kelas eksperimen yaitu kelas VII F dan kelas kontrol kelas VII D. Dari hasil akhir penelitian diperoleh rata-rata skor kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas yang tertuang dalam ulangan materi pokok segiempat sebesar 84,38 untuk kelas eksperimen dan 73,81 untuk kelas kontrol, setelah dilakukan uji perbedaan rata-rata didapat thitung==3,54768 dan t1−α == 0,062909 (α = 5%dan dk=78), karena thitung > t 1−α maka H0 ditolak artinya kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Jika dibuat dalam persentase didapat capaian indikator kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 72,07% dan capaian indikator berpikir kritis kelas kontrol sebesar 61,58%. Simpulan yang diperoleh adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik yang dikenai model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada peserta didik yang dikenai pembelajaran konvensional, dan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Saran yang dapat diberikan adalah kepada guru matematika, hendaknya mengadakan variasi model pembelajaran agar peserta didik tidak bosan. Salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi alternatifnya adalah model pembelajaran reciprocal teaching. Dalam menerapkan model pembelajaran reciprocal teaching guru hendaknya menyiapkan sarana dan prasarana yang menunjang materi dengan sebaik-baiknya. Model pembelajaran reciprocal teaching perlu diterapkan pada materi pokok matematika yang lain. Guru harus terus berusaha mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dan peserta didik hendaknya dapat selalu berperan aktif dalam setiap pembelajaran matematika.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kemampuan berpikir kritis, Reciprocal teaching, Segiempat.
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Q Science > QA Mathematics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 25 May 2011 01:01
Last Modified: 25 Apr 2015 04:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2594

Actions (login required)

View Item View Item