ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA


Attin Sena Aesyiati, 4101412098 (2016) ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri semarang.

[thumbnail of 4101412098.pdf]
Preview
PDF
Download (6MB) | Preview

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif matematis menjadi salah satu fokus pembelajaran yang penting dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Salah satu pembelajaran matematika yang efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah pembelajaran model CORE. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis dari masing-masing subjek berdasarkan kemandirian belajarnya melalui pembelajaran model CORE. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Muntilan masing-masing 2 siswa yang berasal dari kategori kemandirian belajar tinggi, kategori kemandirian belajar sedang, dan kategori kemandirian belajar rendah. Pemilihan subjek ini didasari dengan menggunakan instrumen skala kemandirian belajar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes berpikir kreatif matematis dan wawancara. Analisis tes berpikir kreatif matematis mengacu pada tiga komponen berpikir kreatif yaitu kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Analisis data dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: tahap reduksi, tahap penyajian data, tahap membuat simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) subjek pada kategori kemandirian belajar tinggi termasuk dalam klasifikasi TKBK 4 (Sangat Kreatif) dan TKBK 3 (Kreatif); (2) subjek pada kategori kemandirian belajar sedang termasuk dalam klasifikasi TKBK 3 (Kreatif); dan (3) subjek pada kategori kemandirian belajar rendah termasuk dalam klasifikasi TKBK 1 (Kurang Kreatif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama pada kategori kemandirian belajar tinggi hanya memenuhi dua indikator kemampuan berpikir kreatif matematis kefasihan dan keluwesan. Subjek kedua pada kategori kemandirian belajar tinggi memenuhi ketiga indikator kemampuan berpikir kreatif matematis kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Subjek pada kategori kemandirian belajar sedang hanya memenuhi dua indikator kemampuan berpikir kreatif matematis kefasihan dan keluwesan. Subjek pada kategori kemandirian belajar rendah hanya memenuhi satu indikator kemampuan berpikir kreatif matematis kefasihan. Oleh Karena itu, peneliti menyarankan kepada guru untuk perlu memperbanyak latihan soal yang mampu mengembangkan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Selain itu, akan lebih baik jika guru matematika dapat mengimplementasikan pembelajaran model CORE untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: kemampuan berpikir kreatif matematis, CORE, kemandirian belajar siswa.
Subjects: Q Science > QA Mathematics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika, S1
Depositing User: Users 38263 not found.
Date Deposited: 09 Feb 2017 10:51
Last Modified: 09 Feb 2017 10:51
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/25338

Actions (login required)

View Item View Item