TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA WACANA HUMOR POLITIK VERBAL TULIS “PRESIDEN GUYONAN” BUTET KARTAREDJASA


Ayu Sitaresmi, 2150405048 (2009) TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA WACANA HUMOR POLITIK VERBAL TULIS “PRESIDEN GUYONAN” BUTET KARTAREDJASA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA WACANA HUMOR POLITIK VERBAL TULIS “PRESIDEN GUYONAN” BUTET KARTAREDJASA]
Preview
PDF (TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA WACANA HUMOR POLITIK VERBAL TULIS “PRESIDEN GUYONAN” BUTET KARTAREDJASA) - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Tuturan humor merupakan salah satu bentuk tindak tutur yang dapat dijadikan sarana komunikasi. Di dalamnya terdapat informasi, pernyataan rasa senang, marah, kesal atau simpati. Sebagai sarana komunikasi apabila disampaikan dengan tepat, humor dapat berfungsi bermacam-macam. Presiden Guyonan merupakan kumpulan tulisan Butet dalam rubrik khusus bernama Celathu, yang membidik kenyataan kehidupan secara jenaka dan penuh sindiran dalam gaya tutur khas Butet: kocak, berotak, full jenaka. Pemakaian bahasa humor dalam “Presiden Guyonan” berbeda dengan bahasa humor lain karena dalam wacana humor “Presiden Guyonan” menampilkan sketsa sosial yang merekam dan membidik kenyataan kehidupan dengan perspektif kejenakaan yang menyisakan berbagai keganjilan yang mengusik lahirnya celetukan atau guyonan. Dalam tuturan humor butet tidak lepas dari bahasa politik yang pedas dan tajam sehingga bahasa sebagai alat ekspresi pikiran dan interaksi sosial yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi orang lain.Wacana tersebut banyak terdapat tuturan ekspresif yang beragam dan berfungsi sebagai alat kritik. Untuk itulah penelitian ini dilakukan. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) jenis tindak tutur apa sajakah yang terdapat dalam tuturan ekspresif pada wacana humor politik “Presiden Guyonan”, (2) fungsi pragmatis tindak tutur ekspresif apa sajakah yang terdapat pada wacana humor politik “Presiden Guyonan”, dan kemungkinan efek apa yang ditimbulkan oleh tuturan ekspresif yang terdapat pada wacana humor politik “Presiden Guyonan”. Tujuan penelitian skripsi ini adalah (1) mengidentifikasi jenis tindak tutur apa sajakah yang terdapat dalam wacana humor politik “Presiden Guyonan”, (2) memaparkan fungsi pragmatis tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam wacana humor politik “ Presiden Guyonan”, dan menentukan kemungkinan efek apa saja yang ditimbulkan oleh tuturan ekspresif yang terdapat dalam wacana humor politik “ Presiden Guyonan”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan pragmatic, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah wacana humor politik dalam buku “ Presiden Guyonan” yang merupakan kumpulan tulisan butet dalam rubrik khusus bernama Celathu yang dimuat di harian Suara Merdeka, sedangkan data dalam penelitian ini berupa penggalan wacana humor yang berjumlah 20 judul yang diambil secara acak dari buku “Presiden Guyonan”. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan metode catat. Analisis data menggunakan analisis pragmatic dengan metode heuristik. Pemaparan hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian adalah tuturan humor di dalam wacana humor politik ditemukan berbagai macam variasi tuturan. Berdasarkan jenis tindak tutur dalam tuturan ekspresif ditemukan tindak tutur ilokusi, tindak tutur perlokusi, tindak tutur langsung, tindak tutur tak langsung, tindak tutur harfiah, dan tindak tutur tak harfiah. Berdasarkan fungsi pragmatis tindak tutur ekspresif ditemukan fungsi ekspresif yang meliputi fungsi ekspresif mengkritik, fungsi ekspresif menyindir, fungsi ekspresif mengeluh, fungsi ekspresif menyanjung, dan fungsi ekspresif menyalahkan. Berdasarkan kemungkinan efek yang ditimbulkan oleh tuturan humor ditemukan beberapa efek yang meliputi efek positif dan negatif. Efek positif : introspeksi diri dan membuat lega, efek negatif : membuat jengkel dan membuat terhina. Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah 1) penulis atau pemerhati humor dalam menggunakan tuturan hendaknya sesuai dengan permasalahan, terutama pernyataan tindak tutur ekspresif, sehingga evaluasi mengenai suatu permasalahan yang sedang dibahas dapat dipahami oleh berbagai pihak, 2) hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemerhati bahasa yang tertarik untuk mendalami kajian pragmatik, khususnya yang berhubungan dengan tindak tutur ekspresif, dan peneliti lain ( bahasa maupun humor) agar menindaklanjuti penelitian terhadap bahasa dan tuturan humor pada bidang kajian yang berbeda. Misalnya penelitian mengenai jenis dan fungsi bahasa dalam tuturan humor pada mata pelajaran lain.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: wacana humor, tuturan ekspresif, presiden guyonan
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 23 May 2011 08:02
Last Modified: 25 Apr 2015 04:51
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2529

Actions (login required)

View Item View Item