KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIS WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK “DEAR MBAK PIPIET” KORAN SUARA MERDEKA
Dian Rachmawati , 2150405022 (2009) KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIS WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK “DEAR MBAK PIPIET” KORAN SUARA MERDEKA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIS WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK “DEAR MBAK PIPIET” KORAN SUARA MERDEKA)
- Published Version
Download (7MB) | Preview |
Abstract
Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk merumuskan maksud kita, melahirkan perasaan kita, dan memungkinkan kita untuk bekerjasama dengan orang lain, bahasa dapat dimanfaatkan untuk mengekspresikan segala sesuatu yang mengendap dalam batin seseorang, baik itu perasaan senang, kecewa, marah, sedih, malu. Kesantunan berbahasa merupakan bagian dari kaidah-kaidah sosial dan kompetensi strategi berbahasa yang berperan penting dalam proses komunikasi.. Wacana tanya jawab termasuk wacana tulis yang menghadirkan masalah dari pembaca dan solusi dari pakar. Rubrik “Dear Mbak Pipiet” ini dikenal dengan rubrik konsultasi remaja. Penyajiannyapun ditampilkan secara lugas agar dapat memberikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh pembaca. Wacana pada rubrik konsultasi remaja dapat dikatakan bahasa jurnalistik yang memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang membedakannya dengan ragam bahasa yang lain. Konsultasi remaja merupakan salah satu bentuk percakapan yang dapat dijadikan sarana komunikasi. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) bidal-bidal prinsip kesantunan apa sajakah yang dipatuhi dan dilanggar di dalam wacana tanya jawab konsultasi remaja rubrik “Dear Mbak Pipiet” koran Suara Merdeka, dan (2) fungsi pragmatis apa sajakah yang terdapat dalam wacana tanya jawab konsultasi remaja rubrik “Dear Mbak Pipiet” koran Suara Merdeka, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pematuhan dan pelanggaran bidal-bidal prinsip kesantunan serta mengidentifikasi fungsi pragmatis yang terdapat dalam wacana tanya jawab konsultasi remaja rubrik “Dear Mbak Pipiet” koran Suara Merdeka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, pendekatan teoretis (teori pragmatik) dan pendekatan metodologis (deskriptif kualitatif). Data penelitian ini berupa penggalan wacana tanya jawab konsultasi ramaja rubrik ”Dear Mbak Pipiet” yang diduga mengandung kesantunan. Sumber data yang diperoleh adalah berupa wacana tanya jawab konsultasi remaja yang dimuat dalam rubrik “Dear Mbak Pipiet” koran Suara Merdeka. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak dan teknik catat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode normatif, yaitu dengan melakukan pencocokan data dengan normanorma kesantunan yang ada dalam prinsip kesantunan. Langkah selanjutnya adalah pemaparan hasil analisis data dengan menggunakan metode informal. Dengan metode ini penjelasan tentang kaidah menjadi lebih rinci dan terurai. Hasil penelitian ini adalah (1) pematuhan prinsip kesantunan dalam wacana tanya jawab konsultasi remaja tidak terjadi dalam semua bidal, yaitu terjadi dalam bidal ketimbangrasaan, bidal keperkenanan, bidal kesetujuan, dan bidal kesimpatian, sedangkan pelanggaran prinsip kesantunan dalam wacana tanya jawab konsultasi remaja juga tidak terjadi dalam semua bidal, yaitu terjadi dalam bidal ketimbangrasaan, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, dan bidal kesetujuan, dan (2) fungsi tuturan mencangkupi fungsi representatif yaitu menyatakan, melaporkan, menunjukkan, menegaskan, dan menyebutkan; direktif yaitu menyuruh, memohon, meminta, dan bertanya; ekspresif yaitu memuji, mengucapkan terima kasih, dan mengeluh; komisif yaitu berjanji; isbati yaitu memutuskan. Saran yang peneliti sampaikan adalah (1) para penulis wacana tanya jawab konsultasi remaja rubrik “Dear Mbak Pipiet” koran Suara Merdeka hendaknya tidak melakukan pelanggaran prinsip kesantunan, (2) percakapan dalam tanya jawab hendaknya mematuhi prinsip kesantunan dalam berbahasa,(3) pengungkapan maksud tuturan dalam wacana tanya jawab konsultasi remaja bagi penanya konsultasi remaja hendaknya sesuai dengan tujuan seseorang bertanya tentang seluk beluk masalah remaja sehingga masalah remaja dianggap bukan sebagai hal yang tabu lagi, tetapi konsultasi remaja dianggap sebagai media pendidikan, dan (4) peneliti bahasa hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam terhadap wacana tanya jawab konsultasi remaja bidang pragmatik dari segi kesantunannya, karena sampai saat ini konsultasi remaja masih tabu untuk dibicarakan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | prinsip kesantunan, fungsi pragmatis, dan rubrik konsultasi remaja |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 23 May 2011 07:54 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:51 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2528 |
Actions (login required)
View Item |