Sinta Desy Anggarini, 1102411046 (2015) LAYANAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM SETTING KELAS INKLUSI DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Preview

PDF (Pendidikan inklusi memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta ) Download (3MB) | Preview

Abstract

Pendidikan inklusi memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh inovasi yang dilakukan SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 dalam mengelola pembelajaran kelas inklusi sehingga mampu menciptakan peserta didik yang unggul dan berkarakter. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) konsep layanan pembelajaran peserta didik berkebutuhan khusus dalam kelas inklusi yang dilaksanakan di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. (2) model layanan pembelajaran yang mencakup kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi peserta didik berkebutuhan khusus dalam kelas inklusi yang dilaksanakan di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan: wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap Koordinator program inklusi, guru kelas, guru BK, tim inklusi, Shadow. Uji keabsahan data menggunakan teknik: triangulasi sumber dan triangulasi metode. Sedangkan analisis data menggunakan prosedur: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) konsep layanan pembelajaran anak berkebutuhan khusus menggunakan sistem pendidikan fleksible yang ditandai dengan modifikasi komponen pembelajaran (kurikulum, tenaga pendidik, sarana prasarana, dan evaluasi) serta adanya kebijakan pembentukan tim inklusi, mendatangkan shadow teacher (GPK), dan mengadakan kerjasama dengan lembaga psikolog (2) model layanan pembelajaran kelas inklusi menggunakan model inklusi penuh dan kelas reguler dengan pull out. perencanaan pembelajaran diawali dengan identifikasi dan assesmen yang hasilnya digunakan membuat program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi dilaksanakan oleh guru kelas dibantu shadow, evaluasi dilaksanakan oleh guru kelas secara klasikal dan shadow membuat laporan perkembangan ABK secara periodik. Saran penelitian ditujukan bagi: (1) sekolah, hendaknya mengembangkan model layanan dalam proses pengelolaan pembelajaran anak berkebutuhan khusus kelas inklusi., serta mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh guru tentang metode dan strategi belajar khususnya kelas inkusi; (3)Peneliti lain, agar dapat menemukan model-model lain layanan pembelajaran ABK tentang perencanaan, implementasi, serta evaluasi pembelajaran dalam setting inklusi di sekolah

Actions (login required)

View Item