Formulasi Lotion Anti Nyamuk Ramah Lingkungan dari Ekstraksi Rimpang Jeringau (Acarus Calamus) Berbasis Pemanfaatan Tanaman Biofarmaka


Dewi Kusumaningtyas, Ratna and Ratnasari, Santi and Dwi Ismoyowati, Inggit (2016) Formulasi Lotion Anti Nyamuk Ramah Lingkungan dari Ekstraksi Rimpang Jeringau (Acarus Calamus) Berbasis Pemanfaatan Tanaman Biofarmaka. Under Graduates thesis, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
PDF
Download (173kB) | Preview
[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
PDF
Download (67kB) | Preview
[thumbnail of BAB II] PDF (BAB II)
Restricted to Repository staff only

Download (477kB)
[thumbnail of BAB III] PDF (BAB III)
Restricted to Repository staff only

Download (354kB)
[thumbnail of BAB IV] PDF (BAB IV)
Restricted to Repository staff only

Download (990kB)
[thumbnail of BAB V] PDF (BAB V)
Restricted to Repository staff only

Download (85kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA]
Preview
PDF (DAFTAR PUSTAKA)
Download (236kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Santi Ratnasari1, Inggit Dwi Ismoyowati2, 2012. ”Formulasi Lotion Anti Nyamuk Ramah Lingkungan Dari Ekstraksi Rimpang Jeringau (Acarus Calamus) Berbasis Pemanfaatan Tanaman Biofarmaka”. Skripsi. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing: Dr. Ratna Dewi Kusumaningtyas, S.T., M.T. Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman biofarmaka, pemanfaatan tanaman biofarmaka yang kurang optimal. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan inovasi penggunaan tanaman biofarmaka yaitu rimpang jeringau sebagai bahan baku pada pembuatan lotion penolak (repellent) nyamuk. Penggunaan lotion anti nyamuk di pasaran umumnys mengandung N,N-dietil-metoluamida (DEET) yang dapat menimbulkan efek negatif bagi penggunanya. DEET mengandung hidrokarbon terhalogenasi yang mempunyai waktu paruh terurai relatif panjang dan dapat bersifat racun. Rimpang jeringau mengandung senyawa asarone yang memiliki aktifitas insektisida dan sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan menjadi pengembangan bioinsektisida alami. Salah satu fungsi bioinsektisida adalah sebagai repellent nyamuk. Pemungutan senyawa asarone dari rimpang jeringau dapat dilakukan dengan cara ekstraksi. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan senyawa asarone dengan cara ekstraksi sokletasi dengan variasi jenis pelarut (metanol, etanol, propanol, dietil eter dan petrolium eter) massa umpan (5 g, 7,5 g 10 g, 12,5 g, dan15 g) dan banyaknya siklus (3, 4, 5, 6 dan 7). Pengujian senyawa asarone pada sampel dilakukan dengan menggunakan GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Optimasi dilakukan dengan sofware Design Exspert atau biasa disebut Respon Surface Methodology (RSM) dengan menggunakan metode Central Composite Design. Metode ini mempunyai keunggulan dalam model matematisnya memenuhi seluruh asumsi statistik yang melekat sehingga optimasinya menjadi tidak bias. Hasil ekstraksi yang optimal akan di formulasikan sebagai zat aktif repellent nyamuk. Hasil optimasi berada pada sampel 15 dengan pelarut metanol, massa umpan 10 gram dan banyaknya siklus 5 menghasilkan senyawa asarone sebesar 100%. Selanjutnya akan di formulasi sebagai lotion anti nyamuk dengan memvariasikan konsentrasi minyak atsiri terhadap base lotion sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% (formulasi 1, 2, 3, dan 4). Uji karakteristik lotion terdiri dari empat pengujian yaitu: pengukuran pH, pengamatan organoleptis, pengukuran viskositas dan uji kestabilan lotion. Pengujian efektivitas nyamuk didapatkan bahwa formulasi 4 dengan ekstrak minyak atsiri sebesar 15% menunjukkan aktifitas penolak nyamuk yang paling baik. Kata Kunci: rimpang jeringau, ekstraksi, GC-MS, RSM, repellent nyamuk

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Fakultas: UNSPECIFIED
Depositing User: Repository Universitas Negeri Semarang
Date Deposited: 29 Aug 2016 16:00
Last Modified: 29 Aug 2016 16:00
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/23670

Actions (login required)

View Item View Item