DUKUNGAN SOSIAL DAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA LANJUT USIA BERSUKU JAWA DI PROVINSI JAWA TENGAH
Yusri Maulina, 1511409031 (2014) DUKUNGAN SOSIAL DAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA LANJUT USIA BERSUKU JAWA DI PROVINSI JAWA TENGAH. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) lansia di Provinsi Jawa Tengah. Fenomena yang ada menunjukan bahwa peningkatan AHH lansia tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan lansia. Meningkatnya AHH akan mendatangkan problematika sosial baru di masa mendatang. Permasalahan pada lansia merupakan masalah yang multidimensial mulai dari masalah fisik, psikis, sosial, dan ekonomi. Permasalahan lain timbul sebagai akibat dari proses industrialisasi dan pengaruh globalisasi berupa pengikisan budaya serta berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan kolektivistik bergeser ke masyarakat individualistik yang menyebabkan lansia tersisih dari lingkungan. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah (i) gambaran dukungan sosial pada lansia bersuku Jawa; (ii) gambaran subjective well-being (SWB) pada lansia bersuku Jawa; dan (iii) dinamika keterkaitan antara dukungan sosial dan SWB pada lansia bersuku Jawa di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan pendekatan indigenous psychology. Subjek penelitian yaitu lansia bersuku Jawa di Provinsi Jawa Tengah dengan karakteristik usia di atas 60 tahun. Metode pengumpulan data yaitu survey, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik insidental sampling. Data dikumpulkan dengan open-ended questionnaire. Analisis data dilakukan dengan pendekatan indigenous psychology melalui proses preliminary coding, aksial coding, dan cross-tabulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prinsip hidup pada lansia bersuku Jawa berupa tepa sarira, nrima, dsb memberikan pengaruh bagi lansia dalam menjelaskan gambaran mengenai dukungan sosial dan SWB. Dukungan sosial yang dibutuhkan lansia sudah terpenuhi meskipun terdapat perbedaan dalam urutannya, yaitu adanya perhatian, dorongan semangat, dukungan sarana dan prasarana, saran dan solusi, serta bimbingan rohani dan dukungan spiritual yang bersumber dari keluarga, masyarakat, teman, pemerintah, organisasi, dan pemuka agama. Munculnya SWB disebabkan oleh adanya relasi sosial yang baik, keberhasilan dalam hidup, kebutuhan terpenuhi, kesehatan, beribadah kepada Tuhan, kenyamanan, bermanfaat, serta mandiri. Keterkaitan antara keduanya dilatar belakangi oleh prinsip hidup serta kondisi pada fase lansia. Dukungan sosial penting dalam memunculkan SWB seiring dengan adanya perubahan yang dialami. Penekanan budaya Jawa yang tidak ditemukan pada budaya Barat yaitu terdapatnya falsafah hidup yang memandang penting kehidupan beragama serta kuatnya kepercayaan terhadap kekuatan magis, dan religious.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | dukungan sosial, subjective well-being, lanjut usia suku jawa |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races L Education > L Education (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Depositing User: | Users 22799 not found. |
Date Deposited: | 20 Jul 2016 17:53 |
Last Modified: | 20 Jul 2016 17:53 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/23569 |
Actions (login required)
View Item |