KEBERMAKNAAN HIDUP DAN SUBJECTIVE WELL-BEING LANJUT USIA BERSUKU JAWA DI PROVINSI JAWA TENGAH
Anistya Wulandari Pratomo, 1511409018 (2014) KEBERMAKNAAN HIDUP DAN SUBJECTIVE WELL-BEING LANJUT USIA BERSUKU JAWA DI PROVINSI JAWA TENGAH. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Proses menjadi tua ditandai dengan kemunduran fisik dan psikologis. Dalam menghadapi masa lansia dibutuhkan sikap menerima dengan penuh kesadaran atas kenyataan usianya telah menua yang dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup lansia. Ketidaksiapan lansia menerima apa yang terjadi pada diri mereka dapat merugikan diri sendiri dan orang-orang disekelilingnya. Kehilangan minat, mempunyai perasaan hampa, merasa tidak memiliki tujuan hidup merupakan bentuk hilang atau berkurangnya kebermaknaan hidup. Nilainilai kebudayaan juga mempengaruhi sedikit banyaknya kebermaknaan hidup dan subjective well-being pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebermaknaan hidup dan gambaran subjective well-being pada lansia bersuku Jawa di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan indigenous psychology. Responden penelitian berjumlah 500 orang, yaitu lansia bersuku Jawa berusia di atas 60 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah open-ended questionaire, kemudian jawaban tersebut diolah untuk dilakukan proses preliminary coding, aksial coding, dan cross-tabulation. Hasil penelitian ini diketahui bahwa kebermaknaan hidup menurut lansia bersuku Jawa adalah ketika hidupnya berguna (67,60%). Tujuan untuk memperoleh hidup yang bermakna adalah adanya keinginan untuk hidup bahagia dan sejahtera (44,23%). Sumber kebermaknaan hidup yaitu interaksi dengan lingkungan sosial (33,61%). Pengaruh yang dirasakan ketika hidup bermakna adalah suasana hati yang positif (47,49%) dan ketika hidupnya tidak bermakna, pengaruh yang dirasakan adalah memiliki perasaan negatif (47,16%). Sementara itu, subjective well-being menurut lansia bersuku Jawa adalah memiliki perasaan yang menyenangkan (55,20%), faktor yang mempengaruhi subjective well-being adalah relasi sosial yang baik (27,96%) dan efek yang dirasakan setelah mencapai subjective well-being adalah muncul perasaan yang menyenangkan (59,97%).
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kebermaknaan hidup, subjective well-being, lanjut usia, suku jawa |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Depositing User: | Users 22799 not found. |
Date Deposited: | 20 Jul 2016 17:57 |
Last Modified: | 20 Jul 2016 17:57 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/23567 |
Actions (login required)
View Item |