PERBANDINGAN LATIHAN SHUTTLE RUN DAN WAKTU REAKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA ZIGZAG PADA PEMAIN FUTSAL DI SMA PGRI 3 RANDUDONGKAL
Wildan Hasani , 6211410082 (2015) PERBANDINGAN LATIHAN SHUTTLE RUN DAN WAKTU REAKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA ZIGZAG PADA PEMAIN FUTSAL DI SMA PGRI 3 RANDUDONGKAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui perbandingan latihan shuttle run dan waktu reaksi terhadap kemampuan menggiring bola zig-zag pada pemain futsal di SMA PGRI 3 Randudongkal. Rumusan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbandingan antara latihan shuttle run dan waktu reaksi terhadap kemampuan menggiring bola zig-zag pada pemain futsal di klub SMA PGRI 3 Randudongkal dan seberapa besar perbandingannya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Lokasi penelitian di lapangan futsal DJ Randudongkal. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain futsal di SMA PGRI 3 Randudongkal. Jumlah sampel sebanyak 14 pemain. Sedangkan dalam pengambilan sampelnya menggunakan teknik total sampling yaitu keseluruhan jumlah populasi sebanyak 14 orang dijadikan sampel. Kemudian dilakukan tes awal menggiring bola zig-zag. Hasil tes awal tersebut diurutkan dari hasil tercepat kemudian di matching (dipasangkan) dengan menggunakan rumus a b b a dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Perlakuan dalam penelitian ini adalah latihan shuttle run untuk kelompok eksperimen 1 dan waktu reaksi untuk kelompok eksperimen 2. Metode yang digunakn dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan polamatching by subject (MS). Hasil tes akhir dari dua kelompok dianalisa dengan statistik rumus t-test, berdasarkan taraf signifikan 5 % diperoleh t hitung -2,763 dan t tabel 2,179 karene t berada di daerah penolakan Ho maka dapat disimpulkan ada perbedaan. Untuk mengetahui mana yang lebih baik dari kedua metode latihan tersebut dapat dilihat pada mean akhir kedua kelompok, untuk kelompok eksperimen 1 (18,83), sedangkan kelompok eksperimen 2 (19,83). Di dapat MXe2 > MXe1, dengan demikian berarti latihan shuttle run lebih baik daripada waktu reaksi. Saran untuk guru, pelatih dan pemain agar memperhatikan variasi latihan yang diberikan kepada pemain agar tidak ada kejenuhan dalam melakukan latihan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Latihan Shuttle Run, Waktu Reaksi, Menggiring bola Zig-zag. |
Subjects: | O Sport > Education, Training, Research O Sport > Physical fitness |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Keolahragaan > Ilmu Keolahragaan, S1 |
Depositing User: | Users 23382 not found. |
Date Deposited: | 20 Jul 2016 18:15 |
Last Modified: | 20 Jul 2016 18:15 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/23485 |
Actions (login required)
View Item |