Transformasi Sosial dan Karakter Kewarganegaraan Gerakan Islamisme; (Studi Tentang Kointegrasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Paham Keagamaan di Pesantren Hidayatullah Semarang)
MIFTAHUDIN , 3414000007 (2006) Transformasi Sosial dan Karakter Kewarganegaraan Gerakan Islamisme; (Studi Tentang Kointegrasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Paham Keagamaan di Pesantren Hidayatullah Semarang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Transformasi Sosial dan Karakter Kewarganegaraan Gerakan Islamisme; (Studi Tentang Kointegrasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Paham Keagamaan di Pesantren Hidayatullah Semarang))
- Published Version
Download (432kB) | Preview |
Abstract
Pesantren sebagai lembaga sosial keagamaan memiliki hubungan fungsional dengan masyarakatnya baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosialbudaya. Dalam fungsi sosial-budaya pesantren menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan masyarakat. Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi berfungsi sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama yakni transmisi dan transfer keilmuan Islam, pemeliharaan tradisi Islam dan reproduksi ulama. Peranan ulama dalam pengembangan mental dan karakter manusia mempunyai signifikansi dalam proses beremokrasi di Indonesia. Munculnya gerakan-gerakan Islam yang berakar dari pesantren yang dikaji dalam skripsi ini adalah fenomena munculnya gerakan Islam Hidayatullah. Lembaga pendidikan Hidayatullah menerapkan Integralisme keilmuan Islam, termasuk didalamnya formalisasi Pendidikan Kewarganegaraan diintegrasikan dengan konsepsi Transformasi Islam Islam. Dari konsep Integralisme ini terjadi fenomena kompetisi ideologis dan paham agama secara gradual di pesantren. Fenomena sosial ideologis tersebut, menarik untuk dikaji dan diteliti bagaimana sesungguhnya profil pesantren Hidayatullah Semarang dan hubungannya dengan gerakan-gerakan Islamisme Indonesia dalam perspektif sosiologis, pendidikan maupun teologis doktriner ?. Bagaimana pola transformasi sosial yang dimiliki pesantren Hidayatullah Semarang dalam konteks pengembangan karakter kewarganegaraan ?. Dan apakah kointegrasi praksis Pendidikan Kewarganegaraan dengan paham keagamaan di pesantren Hidayatullah memiliki relevansi teoritis dan praksis dalam upaya pengembangan karakter kewarganegaraan dan pemikiran demokratisasi ?. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif (paradigma naturalistik) dengan menggunakan pendekatan deskriptif-sosiologis. Memfokuskan pada pola transformasi sosial dalam pengembangan karakter kewarganegaraan santri Hidayatullah. Fokus penelitian tersebut bersumber dari kajian metodologis “pendidikan integral” yang diterapkan pesantren Hidayatullah dalam praksis pendidikan. Analisa dan dokumentasi lapangan yang terdedia adalah seputar profil Pesantren Hidayatullah di Semarang, sumber ajaran, nilai-nilai dasar dan paradigma transformasi sosial yang dimiliki. Lanskap model pendidikan Integral pesantren Hidayatullah dan daya terima (legitimasi) komunitas pesantren hidayatullah terhadadap kurikulum nasional pendidikan kewarganegaraan. Dari temuan-temuan tersebut, nantinya muncul relevansi mengintegrasikan Pendidikan Kewarganegaraan dengan paham Islam sekaligus implikasi ideologis terhadap loyalitas kenegaraan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola transformasi sosial yang dimiliki pesantren Hidayatullah Semarang dalam konteks pengembangan karakter kewarganegaraan dibangun atas empat pilar utama, yaitu melalui pencerahan kader, pengembangan dimensi esoterik, transformasi intelektual, dan peneguhan diri. Keempat pilar tersebut menjadi inti kekuatan untuk membentuk kecerdasan sosial dan modal untuk mewujudkan peradaban sosial. Karakter kewarganegaraan yang dimiliki komunitas pesantren Hidayatullah merupakan implementasi dari pada nilai-nilai Islam baik Islam sebagai agama maupun ideologi. Sehingga relevansi teoritis dan praksis dalam mengawal demokrasi menunjukan kontribusi loyalitas sekaligus perlawanan terhadap negara, tergantung kondisi dan kebijakan yang muncul oleh penguasa. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa pendidikan pesantren Hidayatullah Al-Burhan Semarang sebagai bagian dari keseluruhan mekanisme gerakan sosial yang dibangun ormas-ormas yang ada, khususnya ormas Hidayatullah. Pemikiran gerakan-gerakan Islamisme Indonesia menjadi investasi keilmuan dan modal untuk retorika Islam dalam bernegara. Penempatan pendidikan sebagai bagian dari keseluruhan mekanisme gerakan sosial menuntut manajemen sekolah untuk menerapkan Islamisasi sains melalui model purifikasi. Saran yang dapat diberikan adalah Segenap potensi Hidayatullah harus berhimpun, bersatu, dan bahu-membahu, dalam rangka memabantu pembangunan moral bangsa sehingga mempercepat terwujud pemerintahan Indonesia yang benar-benar ideal (good governance). bersih, jujur dan mensejahterakan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Transformasi Sosial, Karakter Kewarganegaraan, Gerakan Islamisme |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform J Political Science > JC Political theory |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 11 May 2011 07:59 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:46 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2341 |
Actions (login required)
View Item |