Feri Ariyatno , 3211409037 (2015) SUMBANGAN PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM PENDAPATAN KELUARGA DI KELURAHAN PANJANG BARU KOTA PEKALONGAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Abstract

Keluarga nelayan buruh di Indonesia termasuk keluarga prasejahtera. Hal ini dapat di lihat dari kondisi nelayan yang masih kesulitan dan kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Pekerjaan nelayan juga merupakan pekerjaan musiman karena begantung dengan kondisi alam sehingga nelayan tidak bisa sewaktu-waktu untuk melaut. Istri nelayan juga diharuskan ikut membantu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Istri nelayan ikut mencari nafkah untuk keluarga, sehingga membuat istri nelayan berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Istri nelayan secara tidak langsung menjadi pihak yang paling terbebani dalam keluarga nelayan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1). Mengetahui apa saja dan bagaimana peranan yang dilakukan istri nelayan.2). Mengkaji pendapatan yang diperoleh istri nelayan serta besar sumbangan pendapatannya dalam pendapatan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan deskriptif presentase. Penentuan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan kriteria wanita yang masih bersuamikan nelayan (bukan janda) yang masih aktif melaut sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, kuesioner, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah penyajian data, reduksi data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian diketahui bahwa istri nelayan mempunyai peran produktif, reproduktif dan sosial. Peran produktif istri dilakukan melalui pekerjaannya, paling banyak bekerja sebagai pekerja di PT BSI sebanyak 30% dan yang paling sedikit bekerja sebagai penjahit sebanyak 5%. Peran Reproduktif istri nelayan adalah peran istri sebagai ibu rumah tangga dilakukan dengan cukup baik berdasarkan 72,5% pekerjaan istri tidak mempengaruhi kewajiban untuk mengurus rumah tangga. Peran Sosial istri yaitu peran yang dilakukan di masyarakat, 55% istri nelayan mengikuti kegiatan sosial. Sumbangan pendapatan istri yang paling besar adalah istri nelayan yang bekerja di PT BSI dan juga mempunyai pekerjaan memperbaiki jaring kapal dengan 63,27%, dan yang paling sedikit adalah istri nelayan yang bekerja sebagai penjual makanan dan minuman dengan 15,45%. Saran dari penelitian ini, agar pemerintah dan masyarakat nelayan dapat bekerja sama untuk meningkatkan keterampilan masyarakat nelayan dan pemberdayaan diri wanita (istri). Pemerintah lebih memerhatikan masyarakat yang akan diberikan bantuan agar bantuan yang diberikan dapat merata dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial.

Actions (login required)

View Item