BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI, SESAJI MAHESA LAWUNG DALAM TRADISI RITUAL DI KERATON SURAKARTA HADININGRAT
Restu Budi Setiawan , 2601411136 (2015) BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI, SESAJI MAHESA LAWUNG DALAM TRADISI RITUAL DI KERATON SURAKARTA HADININGRAT. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung yang dilaksanakan setiap tahun oleh keraton Surakarta Hadiningrat sebagai sarana permohonan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta bentuk penghormatan terhadap Batari Kalayuwati di hutan Krendowahono. Upacara yang digelar setiap bulan Bakda Mulud dalam penanggalan Jawa Sultan Agungan ini terdiri atas berbagai rangkaian tradisi dan berbagai macam ubarampe yang wajib disediakan. Adanya rangkaian tradisi dan ubarampe tersebut tentu memiliki arti penting yang dapat diteliti dari segi bentuk, fungsi, dan makna yang terkandung di dalamnnya berdasarkan teori strukturalisme Levi-Strauss. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan tekstual kebudayaan yang memandang bahwa sebuah obyek kajian budaya hanya dapat dipahami dengan pola pikir kebudayaan masyarakat tersebut. Sasaran dalam penetitian ini adalah tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung, sedangkan data diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan sumber cerita lisan dari beberapa informan yang dianggap mengetahui terhadap obyek kajian penelitian ini. Adapun teknik analisis data yaitu menggunakan teknik analisis struktural. Penelitian ini membahas beberapa permasalahan yaitu, (1) Bentuk atau struktur luar sesaji Mahesa Lawung terdiri dari syarat-syarat ritual yang berupa ubarampe dan prosesi ritual yang terdiri dari proses mempersiapkan sesaji dan prosesi melaksanakan ritual sesaji. Proses memperiapkan sesaji juga terdiri dari dua bagian yaitu proses memperoleh bahan sesaji dan proses mengolah sesaji, begitu pula dengan prosesi ritual juga terdiri dari dua bagian yakni prosesi Wilujengan Nagari dan prosesi tradisi ritual di hutan Krendowahono. (2) Fungsi sesaji Mahesa Lawung dibagi menjadi dua bagian yaitu fungsi sesaji Mahesa Lawung sebagai bagain dari sastra lisan atau folklor lisan berbentuk cerita mitos dan fungsi sesaji Mahesa Lawung sebagai upacara tradisi. (3) Makna sebagai struktur dalam yang terkandung dalam tradisi ritual sesaji Mahesa Lawung ditinjau dari dua sisi yaitu makna tradisi ritual secara keseluruhan dan makna simbol-simbol dari ubarampe yang disediakan dalam tradisi ritual tersebut. Saran yang direkomendasikan adalah bahwa sesaji Mahesa Lawung merupakan sebuah tradisi yang penuh dengan filosofi makna hendaknya selalu dipelajari sebagai tuntunan hidup guna tercapai keseimbangan antara kebutuhan materi dan kebutuhan spiritual. Mengingat masih sangat terbatas penelitian tentang tradisi ini, maka perlu diadakan penelitian lanjutan guna memperkaya pengetahuan mengenai tradisi ritual sesajii Mahesa Lawung ini.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi Ritual, Sesaji Mahesa Lawung, Ubarampe, Sesaji, keraton Surakarta Hadiningrat, hutan Krendowahono |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | Users 23382 not found. |
Date Deposited: | 25 Jan 2016 18:35 |
Last Modified: | 25 Jan 2016 18:35 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/23139 |
Actions (login required)
View Item |