NILAI ESTETIS PERTUNJUKAN TRADISIONAL JATHILAN TUO DI DESA WANUREJO KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG


Widya Susanti , 2501410079 (2015) NILAI ESTETIS PERTUNJUKAN TRADISIONAL JATHILAN TUO DI DESA WANUREJO KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2501410079.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview

Abstract

Peneliti mengambil tari tradisional Jathilan Tuo yang berada di Magelang karena pada pertunjukannya menggunakan gerak yang bertempokan pelan dan gerak yang sederhana berbeda dengan Jathilan pada umumnya. Penari merupakan para lansia yang berumur kurang lebih 50-60 tahun. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai estetis pertunjukan tradisional Jathilan Tuo jika dilihat dari aspek bentuk, bobot atau isi dan penampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan nilai estetis apa yang terkandung dalam pertunjukan tradisional Jathilan Tuo. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang nilain estetis pertunjukan tradisional di Kabupaten Magelang khususnya pertunjukan tradisional Jathilan Tuo. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan estetis koreografi, pendekatan estetika, dan pendekatan emik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori Adshead. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Nilai estetis pertunjukan tradisional Jathilan Tuo dapat diamati melalui tiga aspek meliputi bentuk, bobot atau isi, dan penampilan. Aspek bentuk meliputi gerak yang digunakan membentuk kesan gerak yang tenang dan dinamis. Iringan terdengar indah perpaduan antara musik gamelan Jawa dan alat musik modern simbal dan krecek. Tata rias menggunakan rias yang sederhana namun tetap menarik, karena garis-garis terlihat lebih jelas seperti garis bibir, bayangan hidung, alis dan godeg. Penggunaan tata busana menambah kegagahan dari para penari. Properti yang digunakan adalah jaranan, pedang dam sampur. Sesaji yang digunakan menyan, polo gemandhul, telur ayam, kapur sirih, 7 lembar daun sirih, chok bakal, sisir, bedak, cermin, dan jajanan pasar. Aspek bobot meliputi, suasana yg dihasilkan adalah suasana tenang, meriah dan ritmis. Ide yang disampaikan adalah sebagai seorang prajurit harus berani dan kuat untuk dapat memenangkan perang. Pesan yang disampaikan meskipun sudah tidak muda harus tetap bisa melestarikan budaya. Aspek penampilan meliputi bakat dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh penari adalah bisa menari, bermain musik dan mengerti apa yang disampaikan oleh pelatih. Sarana yang ada seperti tata panggung menggunakan panggung jenis tapal kuda, tata suara menggunakan 1 microfon dan 1 sound sistem, tata lampu menggunakan 3 lampu neon. Saran ditujukan pada kelompok seni Jathilan Tuo adalah menambah latihan yang terjadwal serta menambah variasi gerak dan komposisi awal pertunjukan agar tidak membosankan. Bagi Pemerintah Dinas dan Kebudayaan Kabupaten Magelang hendaknya lebih banyak mengadakan acara yang dapat memotivasi para seniman dan para pemuda agar mau ikut serta dalam pertunjukan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Jathilan Tuo, bentuk pertunjukan, nilai estetis
Subjects: M Music and Books on Music > M Music
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari)
Depositing User: Users 23382 not found.
Date Deposited: 25 Jan 2016 12:53
Last Modified: 25 Jan 2016 12:53
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/23119

Actions (login required)

View Item View Item