PERKEMBANGAN PERKERETAAPIAN PADA MASA KOLONIAL DI SEMARANG TAHUN 1867-1901


Yusi Ratnawati , 3111411030 (2015) PERKEMBANGAN PERKERETAAPIAN PADA MASA KOLONIAL DI SEMARANG TAHUN 1867-1901. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 3111411030-s.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Semarang dipilih sebagai awal pembangunan rel kereta api sebab kota ini memiliki peran penting bagi pemerintah Kolonila Belanda. Selain sebagai kota administrasi Semarang juga dijadikan sebagai pusat perdagangan terutama gula yang pada saat itu menjadi komoditas utama. Perkembangan perkeretaapian di Semarang sangat pesat bahkan bisa dikatakan Semarang merupakan pusat bagi perkembangan perkeretaapian. Setidaknya ada 6 stasiun di kota Semarang ini yaitu stasiun Kemijen, stasiun Jurnatan, stasiun Jomblang, stasiun Pendikran, stasiun Tawang dan stasiun Poncol. Berdasarkan dengan keberadaan perekeretaapian ini, muncul beberapa permasalahan, yaitu: (1) Bagaimana sejarah perkeretaapian pada masa kolonial di Semarang pada tahun 1867-1901, (2) Bagaimana perkembangan perkeretaapian di Semarang tahun 1867-1901, dan (3) Bagaimana fungsi transportasi kereta api di Semarang tahun 1867-1901. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik mendapatkan sumber penulis lakukan dengan observasi, wawancara, dokumen, studi pustaka dan studi dokumen. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan sumber sejarah dari wawancara dan didukung dengan dokumen dari Arsip Kota Semarang dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jateng. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh informan bahwa (1) sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pembangunan jaringan rel yang menghubungkan antara Semarang-Vorstenlanden di bawah pengawasan NISM. Pembangunan jaringan jalan rel kereta api terus meluas keseluruh Jawa dan pulau-pulau di luar Jawa. Pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh SS dan SSS yang merupakan milik Pemerintah. (2) Perkembangan transportasi, kereta api di Semarang di mulai dengan pembangunan jalan kereta api antara Semarang (Kemijen) dan Tanggung. Tahun 1900 industri perkeretaapian di Semarang semakin bertambah dengan hadirnya beberapa perusahaan swasta yang membangun jalan-jalan trem. (3) Peranan perkretaapian di Semarang mempercepat terjadinya mobilitas penduduk dikota Semarang. Hal ini karena peningkatan hasil perkebunan dan pertanian mendorong Pemerintah Hindia Belanda menambah transportasi darat yang dapat menembus ke wilayahwilayah pedalaman Jawa Tengah dengan biaya yang lebih murah, lebih cepat untuk mengangkut hasil perkebunan dan pertanian dalam kapasitas yang besar sehingga Pemerintah membangun jalan kereta api. Adapun fungsi kereta api adalah untuk mengangkut manusia,barang, hasil perkebunan, pertanian, dan ternak.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perkembangan, Perkeretaapian.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: imanda fachruddin unnes
Date Deposited: 16 Nov 2015 17:27
Last Modified: 16 Nov 2015 17:27
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22622

Actions (login required)

View Item View Item