PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI WILAYAH ROJONOTO KABUPATEN WONOSOBO
Laelatul Farhanah, 7111411113 (2015) PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI WILAYAH ROJONOTO KABUPATEN WONOSOBO. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Petani di kawasan Rojonoto mayoritas memilih menjual komoditas pada tengkulak.Keberadaan STA Sempol tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Rojonoto, bahkan nilai tukar petani komoditas hortikultura di kawasan ini cenderung turun pada tahun 2014.Bagi pengolah komoditas pertanian, keberadaan STA Sempol tidak membantu.Penelitian ini bertujuan menganalisis komoditas unggulan, kendala, serta strategi pengembangan kawasan agropolitan di wilayah Rojonoto Kabupaten Wonosobo. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan data primer dan sekunder.Pengambilanresponden dilakukan dengan purposive sampling.Key-person dalam penelitian ini berjumlah 18 orang dengan 32 responden.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, serta kuisioner.Adapun metode analisis yang digunakan yaitu location quotient, shift share, statistik deskriptif, dan analitycal hierarchy process. Komoditas unggulan yang ada di kawasan Rojonoto adalah cabai, tomat, jeruk, sirsak, nangka, kelapa dalam, kelapa deres, dan jengkol.Kendala pengembangan kawasan agropolitan dari pihak birokrat yaitu koordinasi anggota. Kendala penyuluh meliputi sumber daya manusia petani, infrastruktur yang rusak, dan kelembagaan yang belum terbentuk.Urutan prioritas pengembangan agropolitan dimulai dari peningkatan SDM, input produksi pertanian, infrastruktur, kebijakan, serta kelembagaan. Saran dari hasil penelitian yaitu diharapkan pemerintah daerah dan stakeholder berkenan mengaplikasikan hasil pelitian ini.Pengembangan kawasan agropolitan di Rojonoto masih memerlukan peninjauan ulang komoditas unggulan, perlu pertemuan rutin stakeholder, serta menjadikan diversifikasi pangan sebagai kebijakan pendukung pengembangan kawasan agropolitan. Majority of Rojonoto’ farmers choose to sell on middlemen. STA Sempol existence is not utilized well by Rojonoto’s people. Horticultural farmer exchange rate in this region has down trend in 2014. For the processing of agricultural commodities, STA Sempol not yet help people. This type of research uses a quantitative approach, with primer and secondary data. Respondent is done by purposive sampling. Key-person in this research is 18 people, and 32 responden. Data collected through observation, interviews, documentation, and questionnaires. Analytical method in this research is location quotient, shift share, deskriptive statistic, and analytical hierarchy prosess. Leadingcommodities in Agropolitan Rojonotosuch as: peppers, tomatoes, citrus, soursop, jackfruit, coconut, deres coconut, and jengkol. Constraint in Rojonoto’s development in bureaucratside is coordinating his member. Instructor’s constraint is human resourches of farmers, damaged infrastructure, and institution. Agropolitan Rojonoto’sdevelopment priorityis starting from human resources development, supply agricultural inputs, infrastructure, policy, and institutional. Suggestion of research is government and stakeholder pleased to appy the result of this research. Government also suggest to review the leading commodity in Rojonoto, meetings with stakeholders, and make diversification as supporting policies agropolitan development.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengembangan Agropolitan, Rojonoto, Komoditas Unggulan, Analisis Hirarki Proses Agropolitan Development, Rojonoto, leading commodities, Analytical Hierarchy Process |
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan, S1 |
Depositing User: | muhamad slamet unnes |
Date Deposited: | 13 Nov 2015 20:13 |
Last Modified: | 13 Nov 2015 20:13 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22287 |
Actions (login required)
View Item |