KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN REMIDIAL UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI GEOMETRI SMP KELAS VII
Siti Rahayu, 4101411129 (2015) KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN REMIDIAL UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI GEOMETRI SMP KELAS VII. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (5MB) | Preview |
Abstract
Miskonsepsi adalah pemahaman konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Miskonsepsi bersifat berkelanjutan karena suatu konsep akan mendasari konsep berikutnya yang terkait. Salah satu cara untuk mengatasi miskonsepsi adalah dengan pengajaran remedial. Pengajaran remedial hendaknya dilakukan sebagai bentuk penanganan khusus terhadap miskonsepsi siswa dengan cara menyesuaikan letak miskonsepsi dan faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui letak dan faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa, serta untuk mengetahui keefektifan model Guided Discovery Learning berbantuan alat peraga pada pembelajaran remidial untuk mengatasi miskonsepsi siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Situasi sosial penelitian meliputi (1) lokasi penelitian di kelas VII E SMP Negeri 13 Semarang dan lingkungan siswa. (2) Subjek penelitian terdiri dari 9 siswa dari kelas VII E tahun pelajaran 2014/2015 yang dipilih dengan purposeful sampling. (3) Metode yang digunakan untuk mengungkap miskonsepsi yang dimiliki siswa adalah tes diagnostik pilihan ganda beralasan terbuka dan uraian disertai CRI (Certainty Response Index), wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh peneliti pada 9 subjek penelitian diperoleh miskonsepsi yang dialami peserta didik pada materi pokok segitiga tersebar di semua sub materi. Letak miskonsepsi pada peserta didik ada yang hampir sama dan ada yang tidak sama. Letak miskonsepsi siswa yang berasal dari kelompok atas cenderung lebih sedikit, sedangkan siswa yang berasal dari kelompok tengah dan bawah memiliki miskonsepsi dengan jumlah yang hampir sama banyaknya. Penanganan miskonsepsi pada kelompok tengah membutuhkan proses yang lebih lama. Faktor penyebab miskonsepsi yang diteliti dalam penelitian adalah adalah faktor yang berasal dari siswa yaitu prakonsepsi yang salah, pemikiran asosiatif, dan intuisi yang salah yang terjadi pada semua tingkatan kelompok dalam kelas, Reasoning yang kurang lengkap atau salah terjadi pada siswa yang berasal dari kelompok bawah, tahap perkembangan kognitif, kemampuan kognitif siswa dan minat belajar yang terjadi pada siswa yang berasal dari kelompok menengah dan kelompok bawah. Penerapan Guided Discovery Learning berbantuan alat peraga pada pembelajaran remidial efektif untuk mengatasi miskonsepsi pada siswa dengan berbagai letak dan faktor penyebab miskonsepsi yang terjadi melalui dua kali tahapan remidial.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Miskonsepsi, CRI, pengajaran remedial, Guided Discovery Learning |
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1 |
Depositing User: | erni setyaningsih unnes |
Date Deposited: | 13 Nov 2015 20:05 |
Last Modified: | 13 Nov 2015 20:05 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22280 |
Actions (login required)
View Item |