KEANEKARAGAMAN JENIS TIKUS DAN CECURUT DI GUNUNG UNGARAN JAWA TENGAH


Ardi Prasetio, 4411410011 (2015) KEANEKARAGAMAN JENIS TIKUS DAN CECURUT DI GUNUNG UNGARAN JAWA TENGAH. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 4411410011-s.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Gunung Ungaran sebagai salah satu habitat alami tikus dan cecurut yang masih tersisa di Jawa Tengah mengalami alih fungsi lahan. Hal ini akan mengganggu populasi tikus dan cecurut di Kawasan Gunung Ungaran. Pentingnya fungsi tikus dan cecurut sebagai anggota rantai makanan serta penyebar biji belum adanya penelitian mengenai keanekaragaman jenis tikus dan cecurut di Gunung Ungaran menyebabkan pentinganya penelitian mengenai keanekaragaman jenis tikus dan cecurut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat keanekaragaman jenis tikus dan cecurut yang ada di Kawasan Gunung Ungaran. Adanya data keanekaragaman ini dapat dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan pengelolaan lahan dan konservasi tikus dan cecurut di Gunung Ungaran. Waktu penelitian ini adalah bulan Maret-April 2015 di tiga lokasi yaitu daerah kebun teh, hutan primer, dan area perbatasan antara kebun teh dan hutan primer. Metode yang digunakan adalah Single Capture Live Trap yang dipasang pada sebuah transek dengan jarak antarjebakan adalah 10 m dan dipasang selama tiga malam. Hasil pengkajian diidentifikasi dan dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragaman Shanon Wiener, Indeks Dominansi, Indeks Kemerataan, serta Indeks Similaritas Sorenson. Hasil penelitian ini mendapatkan lima jenis tikus yang termasuk anggota Famili Muridae antara lain Chiropodomys gliroides, Leopoldamys sabanus, Rattus exulans, Rattus tiomanicus, dan Niviventer fulvescens, dan dua jenis cecurut yaitu Hylomys suillus yang merupakan Famili Erinaceidae dan Suncus murinus yang merupakan anggota Famili Soricidae. Keanekaragaman jenis tikus paling tinggi berada di area perbatasan (H’= 1.31), sedangkan keanekaragaman jenis cecurut paling tinggi berada di kebun teh (H’= 0.69). Tingginya keanekaragaman jenis tikus dan cecurut di area tersebut dikarenakan melimpahnya sumber makanan dan kondisi lingkungan yang sesuai. Berdasarkan hasil dan kendala yang dihadapi selama pengambilan data keanekaragaman tikus paling tinggi berada di area perbatasan antara kebun teh dan hutan primer sedangkan keanekaragaman cecurut paling tinggi paling tinggi berada di kebun teh. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain adanya penelitian mengenai tikus dan cecurut di habitat permukiman serta persawahan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Keanekaragaman jenis, Tikus, Cecurut, Gunung Ungaran.
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: cahyo fajar unnes
Date Deposited: 13 Nov 2015 19:22
Last Modified: 13 Nov 2015 19:22
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22239

Actions (login required)

View Item View Item