Novel Panglipur Wuyung Asmara ing Bandjir Lusi Karya JA. Setia: Kajian Stilistika


Pujianik, 2102405062 (2009) Novel Panglipur Wuyung Asmara ing Bandjir Lusi Karya JA. Setia: Kajian Stilistika. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Novel Panglipur Wuyung Asmara ing Bandjir Lusi Karya JA. Setia: Kajian Stilistika]
Preview
PDF (Novel Panglipur Wuyung Asmara ing Bandjir Lusi Karya JA. Setia: Kajian Stilistika) - Published Version
Download (5MB) | Preview

Abstract

Novel panglipur wuyung yaitu cerita yang mempunyai sifat menghibur hati yang sedang dirundung lara. Dalam menggambarkan peristiwa-peristiwa kehidupan pelakunya penulis menggunakan bahasa yang menyentuh perasaan pembaca, sehingga lebih terbuka kepada siapa saja untuk mengungkapkan isi ceritanya. Stilistika membantu dalam menafsirkan karya sastra juga membantu pengarang dalam mengungkapkan bahasa sebagai pengungkap makna. Adanya unsur stilistika menyebabkan para pengarang selalu berusaha untuk menciptakan gaya yang sesuai dengan dirinya, baik yang berkaitan dengan unsur bahasa maupun bentuk pengungkapannya. Gaya bahasa yang digunakan pengarang selain untuk menbantu pembaca dalam memahami isi dan pesan-pesan dalam karyanya juga dapat dipakai pengarang untuk meningkatkan kualitas karya sastra tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) apa sajakah jenis gaya bahasa(bahasa kiasan) yang terdapat dalam novel panglipur wuyung Asmara ing Bandjir Lusi karya JA. Setia dan (2) fungsi gaya bahasa yang terdapat dalam novel panglipur wuyung Asmara ing Bandjir Lusi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif kajian stilistika. Sumber data penelitian ini adalah novel panglipur wuyung Asmara ing Bandjir Lusi karya JA. Setia. Sarana penelitian data-data tersebut diperoleh dari macam-macam gaya bahasa yang terdapat dalam cerita tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam novel panglipur wuyung Asmara ing Bandjir Lusi mengunakan (1) gaya bahasa (bahasa kiasan) yang paling dominan ditemukan pada majas simile. Contoh bahasa kiasannya yaitu: tumama ing atiku, kumplesesing gegodhongan sajak kadi njendal-njendal batin, tinarik ing daya gaib, temah kadi magnit aku kesedot ing pandulu, ora ngambah lemah, kadi digrenda langumandul tanpa tjantelan. (2) Fungsi gaya bahasa yaitu: memperoleh efek estetis atau memperindah pengungkapan, sebagai konkritisasi, membuat hidup gambaran, membangkitkan keingin tahuan pembaca, memadatkan arti, dan penegasan ide atau gagasan. Saran dalam penelitian novel panglipur wuyung Asmara ing Bandjir Lusi karya JA. Setia ini dalam kajian stilistika bisa dijadikan pedoman, baik di lingkungan masyarakat, lingkungan sekitar maupun penikmat sastra. Penelitian gaya bahasa (bahasa kiasan) dapat dibuat sebagai bahan pertimbangan untuk digunakan sebagai alat pemilihan kurikulum pembelajaran bahasa dan sastra Jawa.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Stilistika, gaya bahasa (bahasa kiasan) dan fungsi gaya bahasa.
Subjects: P Language and Literature > PK Indo-Iranian
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 07 May 2011 01:44
Last Modified: 25 Apr 2015 04:43
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2213

Actions (login required)

View Item View Item