PEMBINAAN KWARTIR CABANG PADA KOMPETENSI PEMBINA PRAMUKA PASCA-KMD DI KOTA SEMARANG
Tresno Ady Saputra, 3301410009 (2015) PEMBINAAN KWARTIR CABANG PADA KOMPETENSI PEMBINA PRAMUKA PASCA-KMD DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Anggota Pramuka sebagai lulusan KMD di lingkungan Kota Semarang pada tahun 2013 sampai dengan November 2014 tercatat mencapai angka 4.484 orang peserta. Besarnya potensi ini tidak terlepas dari fungsi dan tanggung jawab Kwartir Cabang dalam menjalankan pembinaan kepada anggotanya. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kwartir Cabang berdasar keputusan Kwartir nasional (Kwarnas) nomor 179 Tahun 2010 menyebutkan fungsi lembaga untuk meningkatkan jumlah dan mutu anggota Gerakan Pramuka. Pembinaan kompetensi menjadi urgen pada bentuk kemampuan pribadian dan kemapuan fungsional Pembina Pramuka, keputusan Kwarnas nomor 201 tahun 2011. Sehingga selain peningkatan jumlah anggota, pembinaan kompetensi lulusan KMD perlu mendapat perhatikan yang baik. Perlu dikawal dan diarahkan menjadi Pembina profesional untuk mendukung suksesnya Gerakan Pramuka yang berkelanjutan. Berdasarkan latarbelakang tersebut, permasalahan yang diambil adalah upaya upaya apa yang telah dilakukan Kwartir Cabang Kota Semarang dalam membina kompetensi Pembina Pramuka pasca-KMD? dan hambatan apa saja yang ditemui Kwartir Cabang dalam membina kompetensi Pembina Pramuka pasca-KMD di Kota Semarang?. Manfaat penelitian yang diperoleh berupa manfaat teoritis untuk acuan dan atau referensi pembinaan kompetensi Pembina Pramuka, khasanah pengetahuan tentang kedudukan dan peran Pusdiklat Cabang serta referensi penelitian selanjutnya. Manfaat praktis untuk anggota Gerakan Pramuka, Pembina Pramuka, Kwartir Cabang seta bagi Peneliti dan almamater. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di lingkungan Kwartir Cabang Kota Semarang. Fokus penelitian adalah; manajemen organisasi; pelaksanaan sisdiklat; implementasi sisdiklat Nara Karya I; dan supervisi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi (sumber dan alat). Analisis data menggunakan Interaktiv model of analysis yang berpangkal pada pengumpulan data, data reduction, display, data dan conclusing drawing. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan lulusan KMD belum berjalan. Secara umum tahapan manajemen internal adalah Plan, Do, Ceck, dan Action. Langkah langkah dilakukan terencana dan sistematis, serta dijalankan secara colektif colegeal melibatkan Andalan dan Pelatih. Upaya pembinaan lulusan KMD sesuai dengan peraturan melalui Nara Karya I dan supervisi. Prinsip program Nara Karya I adalah melakukan Pembinaan dengan mengelola satuan Pramuka dalam masa bakti enam bulan. Rencana Tindak Lanjut (RTL) belum tertuang secara tererinci sesuai dengan dokumen peraturan yang ada. Supervisi belum dilakukan oleh Pihak Kwartir Cabang kepada Gugus depan, sehingga manfaat supervisi belum dirasakan lulusan KMD. Implementasi Keputusan Kwartir Nasional Nomor 179 Tahun 2010 baru pada tataran meningkatkan jumlah anggota. Implementasi keputusan Kwartir Nasional nomor 201 tahun 2011 yang memuat indikator-indikator kompetensi Pembina Pramuka belum berjalan pada lulusan KMD. Hambatan berpangkal pada proses komunikasi dan distribusi informasi yang kurang. Kwartir Cabang kurang dalam menjalin kerjasama dengan Gugus depan, menimbulkan kurangnya pemahaman oleh lulusan KMD. Kurangnya peran aktif lulusan KMD dalam Gerakan Pramuka. Rolling jadwal Pembina dan Pelatih belum berjalan maksimal. Fokus kerja organisasi Kwartir Cabang terhadap pembinaan kompetensi menjadi prioritas kedua setelah akreditasi Gugus depan. Konsisten dalam melaksanaan RTL yang rinci sesuai dengan peraturan yang ada. Pemberian Ijasah dan SHB yang belum sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. Pelaksanaan kebijakan yang kurang konsisten menimbulkan program Nara Karya I masih minim partisipan. Melalui penelitian ini disarankan agar meningkatkan kerjasama antar komponen dalam organisasi Gerakan Pramuka baik kepada Kwartir maupun Gugus depan. Pusdiklat Cabang memaksimalkan kebijakan yang dimiliki serta konsisten dalam mengawal implementasi RTL Nara Karya I disertai proses supervisi nyata. Pelatih dan Andalan meningkatkan intensitas komunikasi dan disribusi informasi tentang pembinaan kompetensi kepada lulusan KMD. Pelatih dan Andalan meningkatkan motivasi lulusan KMD untuk melaksanakan Nara Karya I dan berperan aktif. Peningkatan tertib administrasi dengan pembagian Ijasah dan SHB sesuai dengan aturan yang berlaku.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Komptensi, Pembina Pramuka, KMD, Nara Karya I, Supervisi Anggota Pramuka sebagai lulusan KMD di lingkungan Kota Semara |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | erni setyaningsih unnes |
Date Deposited: | 13 Nov 2015 16:24 |
Last Modified: | 13 Nov 2015 16:24 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22111 |
Actions (login required)
View Item |