PEMETAAN ARAHAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2014
Muhammad Nur Setyawan, 3212312007 (2015) PEMETAAN ARAHAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2014. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Permintaan akan pemanfaatan lahan kota yang terus tumbuh dan bersifat akseleratif untuk pembangunan berbagai fasilitas perkotaan, termasuk kemajuan teknologi, industri dan transportasi, selain sering mengubah konfigurasi alami lahan/bentang alam perkotaan juga menyita lahan-lahan tersebut dan berbagai bentukan ruang terbuka khusunya ruang terbuka hijau. Alih fungsi lahan dari kawasan bervegetasi menjadi kawasan terbangun mengganggu keseimbangan ekologi kota, misalnya terhadap kebutuhan oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arahan pengembangan ruang terbuka hijau berdasarkan kebutuhan oksigen. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan estimasi kebutuhan oksigen data yang digunakan yaitu jumlah penduduk, kendaraan bermotor, dan industri, sedangkan untuk ketersediaan oksigen didapat dari ruang terbuka hijau eksisting. Penelitian ini menggunakan pendekatan gerarkis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Pekalongan memiliki ruang terbuka hijau eksisting sebesar 741.645 hektar, dan berdasarkan metode gerarkis, ruang terbuka hijau tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi manusia, kendaraan bermotor, dan industri. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan perhitungan kebutuhan oksigen dan ketersediaan oksigen tiap administrasi kelurahan, maka akan diketahui peta kebutuhan dan ketersediaan oksigen tiap kelurahan pada daerah penelitian. Kecukupan oksigen pada setiap kelurahan di dapatkan dari perhitungan selisih antara ketersediaan oksigen dengan kebutuhan oksigen, sehingga dapat diketahui apakah kelurahan tersebut masih membutuhkan ruang terbuka hijau tambahan atau tidak. Dalam perhitungan ini peneliti menggunakan software ArcGIS 10.1 untuk menggabungkan (overlay) peta ketersediaan oksigen dan peta kebutuhan oksigen. Selanjutnya kelurahan yang memiliki ketersediaan oksigen cukup (selisih 0) diklasifikasikan sebagai wilayah yang tidak membutuhkan ruang terbuka hijau tambahan, sedangkan daerah yang belum mencukupi kebutuhan oksigen diklasifikasikan sebagai daerah yang membutuhkan ruang terbuka hijau tambahan, dan digunakan sebagai arahan pengembangan. Perhitungan tersebut menghasilkan peta arahan pengembangan ruang terbuka hijau berdasarkan kebutuhan oksigen di Kota Pekalongan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di Kota Pekalongan hanya 26 kelurahan yang sudah mencukupi kubutuhan oksigen sisanya masih ada 21 kelurahan yang belum memenuhi suplei oksigen. Saran dari peneliti sebaiknya pengembang ruang terbuka hijau dapat merata di setiap kelurahan, agar setiap kelurahan terpenuhi akan kebutuhan oksigen.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemetaan, Kota, Ruang Terbuka Hijau, Kebutuhan Oksigen |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Survei dan Pemetaan Wilayah, D3 |
Depositing User: | erni setyaningsih unnes |
Date Deposited: | 13 Nov 2015 10:54 |
Last Modified: | 13 Nov 2015 10:54 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22098 |
Actions (login required)
View Item |