EKSTRAKSI TANIN DARI KLUWAK (Pangium edule R.) MENGGUNAKAAN PELARUT ETANOL DAN AQUADES DAN APLIKASINYA SEBAGAI PEWARNA MAKANAN


Fridaqua Sada Yanitauli Sibuea, 5511312025 (2015) EKSTRAKSI TANIN DARI KLUWAK (Pangium edule R.) MENGGUNAKAAN PELARUT ETANOL DAN AQUADES DAN APLIKASINYA SEBAGAI PEWARNA MAKANAN. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 5511312025-S.pdf]
Preview
PDF
Download (720kB) | Preview
[thumbnail of 5511312025-S.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (720kB) | Preview

Abstract

Zat warna merupakan suatu zat aditif yang ditambahkan pada beberapa produk industri. Penggunaan zat warna sudah semakin luas terutama dalam makanan, minuman maupun tekstil, karena warna memberikan daya tarik bagi konsumen. Berdasarkan sumbernya, zat warna dibagi menjadi dua jenis, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis. Zat warna sintetis khususnya pewarna tekstil sangat berbahaya terhadap kesehatan apabila digunakan sebagai pewarna makanan karena zat warna sintetis mengandung logam berat. Hal ini yang menyebabkan perlunya eksplorasi zat warna alami sebagai alternatif pengganti zat pewarna sintetis. Salah satu keanekaragaman hayati Indonesia yang dapat dimanfaatkan menjadi pewarna alami adalah Pangium edule Reinw atau yang biasa disebut dengan nama kluwak, kluwek, picung, atau kepayang. Kluwak mengandung tanin yang merupakan senyawa polifenol dengan ikatan rangkap dua yang terkonjugasi pada polifenol sebagai kromofor (pengemban warna) dan adanya gugus (OH) sebagai auksokrom (pengikat warna) dapat menyebabkan warna coklat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelarut yang baik dalam mengekstrak tanin dari kluwak dengan metode sokletasi dan aplikasinya sebagai pewarna makanan. Ekstraksi tanin dilakukan dengan proses sokletasi berdasarkan variasi pelarut yaitu etanol 96%, aquades, dan campuran etanol-aquades (rasio 1:1). Sebelumnya, kluwak dikeluarkan dari batoknya, dijemur, dan dioven hingga kering. Kemudian dilakukan ekstraksi sokletasi selama 5 jam dengan suhu yang berbeda sesuai dengan jenis pelarutnya. Ekstrak kluwak kemudian direcovery pelarutnya dan dilakukan pemisahan minyak menggunakan corong pisah. Hasil pemisahannya dioven dengan suhu 90oC hingga kering. Zat warna kluwak hasil ekstraksi kemudian diuji Fourier Transform Infra Red (FTIR) untuk mengetahui adanya kandungan tanin. Hasil ekstraksi menunjukan bahwa aquades merupakan pelarut yang paling baik dalam mengekstrak tanin dalam kluwak. Hal ini ditunjukan pada yield zat warna yang dihasilkan sebesar 15,53% dan kadar tanin sebesar 8,735817 ppm. Hasil analisis menggunakan FTIR pada zat warna kluwak menunjukan adanya tanin yang ditandai dengan rentangan asimetri O-H dari gugus alkohol yang terikat pada gugus alifatik dan aromatik dan rentangan cincin aromatik C=C.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Ekstraksi, kluwak, pelarut, tanin, zat warna
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Kimia D3
Depositing User: titin fitriyani unnes
Date Deposited: 13 Nov 2015 10:30
Last Modified: 13 Nov 2015 10:30
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22088

Actions (login required)

View Item View Item