PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG) SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON (TKBB) DI SMK NEGERI 2 SALATIGA


triyasa Gumilan, 5101410013 (2015) PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG) SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON (TKBB) DI SMK NEGERI 2 SALATIGA. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 5101410013-S.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Mata pelajaran konstruksi batu SMK kelas XI semester I menurut Kurikulum 2013 adalah materi identifikasi peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan gedung dan bangunan air. Siswa dituntut mampu mengidentifikasi peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan gedung dan bangunan air serta cara penggunaanya. Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik dari segi akademik maupun kecakapan sosial, dapat memecahkan masalah dengan sifat terbuka dan suatu pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya menggunakan metode pembelajaran Direct Instruction (2) peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Direct Instruction (3) kelayakan sarana dan prasarana ruang praktik konstruksi batu. Direct Instruction adalah model pembelajaran berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas. Model pembelajaran Direct Instruction memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri atas dua siklus, tiap siklus terdiri dari atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil siklus I menunjukan bahwa proses pembelajaran Direct Instruction masih belum maksimal antara lain: (a) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang (b) siswa masih kurang terfokus dalam kegiatan pembelajaran (c) rata-rata hasil belajar siswa belum memenuhi KKM 75. Pelaksanaan pembelajaran Direct Instruction pada siklus II sudah sangat baik yaitu: (a) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari 33,3% menjadi 79,62% (b) siswa sudah mulai terfokus yaitu dari 5,56% menjadi 89% (c) rata-rata hasil belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu 74,33 menjadi 87,89.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Direct Instruction
Subjects: L Education > LA History of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB2300 Higher Education
T Technology > T Technology (General)
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Mesin, S1
Depositing User: muhamad slamet unnes
Date Deposited: 13 Nov 2015 07:05
Last Modified: 13 Nov 2015 07:05
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22001

Actions (login required)

View Item View Item