PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI DAN KADAR SGOT SGPT HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL


Ita Dwi Rafita, 4411411050 (2015) PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI DAN KADAR SGOT SGPT HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 4411411050-S.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Kayu manis (Cinnamomum burmanii) memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Senyawa antioksidan dapat digunakan untuk menghambat atau memperlambat proses oksidasi. Proses oksidasi pada tubuh salah satunya karena sering mengkonsumsi obat-obatan salah satunya parasetamol. Efek negatif dari overdosis parasetamol akan menyebabkan kerusakan hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kayu manis terhadap gambaran histopatologi dan kadar SGOT SGPT hepar tikus yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini menggunakan sampel 20 ekor tikus putih jantan wistar berumur 2-3 bulan dengan berat badan ± 200 gram. Sampel dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan (P1,P2,P3). Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok kontrol diberi pakan standar dan air minum, kelompok perlakuan diberi pakan standar, air minum, parasetamol dan ekstrak kayu manis selama 21 hari. Pada hari ke-22, tikus dinekropsi, diambil darah dan organ heparnya untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dan menghitung kadar SGOT SGPT. Perubahan histopatologi yang diamati berupa degenerasi parenkimatosa, hidropik dan nekrosis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA. Analisis data menggunakan One Way ANOVA diperoleh hasil nilai sig. 0,039< 0,05, hal ini membuktikan bahwa rata-rata skor sel hepar yang rusak antar kelompok perlakuan berbeda signifikan. Hasil LSD menunjukkan bahwa rata-rata skor kerusakan hepar kelompok parasetamol berbeda dengan kelompok kontrol, P2, dan P3. Hasil nilai sig. 0,001< 0,05, untuk kadar SGOT SGPT membuktikan bahwa kelompok parasetamol berbeda dengan kelompok kontrol, P2, dan P3. Hasil uji LSD kadar SGOT SGPT menunjukkan bahwa kelompok P1 lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, P2, dan P3. Hasil uji regresi linier, dosis ekstrak kayu manis 320 mg/KgBB adalah dosis yang paling efektif, sehingga dengan ekstrak kayu manis dapat memperbaiki dan menurunkan kadar SGOT SGPT hepar tikus yang diinduksi parasetamol.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kayu Manis, Histopatologi Hepar, SGOT, SGPT.
Subjects: Q Science > QH Natural history
Q Science > QK Botany
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: muhamad slamet unnes
Date Deposited: 13 Nov 2015 00:53
Last Modified: 13 Nov 2015 00:53
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21853

Actions (login required)

View Item View Item