HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENGRAJIN TAHU DENGAN CARA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS


Khoirur Rohmah, 3201411102 (2015) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENGRAJIN TAHU DENGAN CARA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 3201411102-S.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Industri tahu dalam proses produksinya selain menghasilkan produk utama berupa tahu juga menimbulkan limbah, baik padat maupun cair. Limbah yang dibuang ke lingkungan harus diolah terlebih dahulu. Pengrajin tahu dengan tingkat pendidikan yang tinggi diperkirakan memiliki kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Tujuan penelitian: mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pendidikan pengrajin tahu dengan cara pengelolaan limbah industri tahu. Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengrajin tahu yang ada di Kecamatan Jati, Kudus, yang berjumlah 25 orang. Variabel bebas penelitian adalah tingkat pendidikan dengan batasan tingkat pendidikan Formal terakhir dan pendidikan non Formal. Variabel terikat penelitian adalah cara pengelolaan limbah dengan batasan pengelolaan limbah padat dan limbah cair hasil industri tahu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi yang dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi. Peneliti menyusun instrumen degan panduan dosen pembimbing. Instrumen penelitian berupa angket yang berisi 41 pertanyaan mencakup riwayat pengrajin tahu, tingkat pendidikan pengrajin tahu, pengelolaan limbah industri tahu. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif dan korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tingkat pendidikan pengrajin tahu di Kecamatan Jati termasuk rendah karena pendidikan Formalnya tinggi namun pendidikan non Formalnya rendah. Pengrajin tahu di Kecamatan Jati mempunyai cara pengelolaan limbah yang buruk karena sebagian besar pengrajin membuang limbahnya langsung ke sungai tanpa diolah. Analisis korelasi Product Moment diperoleh angka 0,93. Dan, r hitung > rtabel , hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara dua variabel. Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan cara pengelolaan limbah dapat diterima. Tingginya tingkat pendidikan dapat mempengaruhi cara pengelolaan limbah yang baik. Saran yang diajukan peneliti agar pemerintah menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan secara merata kepada pengrajin tahu. Dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan juga disampaikan tentang adanya progam bantuan IPAL kepada pengrajin tahu dan prosedur untuk memperoleh bantuan tersebut. Menetapkan sanksi khusus kepada industri kecil yang membuang limbah ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Tingkat Pendidikan, Limbah Industri Tahu, Pengelolaan Limbah Tahu
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1
Depositing User: erni setyaningsih unnes
Date Deposited: 12 Nov 2015 16:56
Last Modified: 12 Nov 2015 16:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21634

Actions (login required)

View Item View Item