PROSESSPASIAL PERMUKIMAN LIAR (SQUATTER) DI SEMPADAN REL KERETA API KOTA SEMARANG


AINA SHAFRIDA, 3211410013 (2014) PROSESSPASIAL PERMUKIMAN LIAR (SQUATTER) DI SEMPADAN REL KERETA API KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 3211410013-s.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Proses spasial adalah hubungan timbal balik antara spatial context, gerakan dan dalam persepsi waktu tertentu.Permukiman liar adalah permukiman yang terbangun pada lahan kosong di kota, baik milik swasta ataupun pemerintah tanpa hak legal terhadap lahan dan/atau izin dari pemilik lahan, didiami oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak mempunyai akses terhadap pemilikan lahan tetap.Tingginya harga lahan dan penghasilan yang rendah, menyulitkan masyarakat untuk memperoleh perumahan legal yang layak sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini antara lain:mendeskripsikan profil rumah tangga pemukim yang bertempat tinggal di sempadan rel kereta api, mengetahui faktor pendorong masyarakat dalam mendirikan bangunan, dan menganalisis proses-proses keruangan yang terjadi di sempadan rel kereta api. Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Tengah yang memiliki kelurahan yang berbatasan langsung dengan rel kereta api. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak seratus orang. Metode penelitian menggunakan metode random sampling. Variabel yang digunakan: faktor pendorong masyarakat mendirikan squatter, proses perkembangan squatter, dansolusi mengurangi perkembangan squatter. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Lebih dari setengah masyarakat yang bertempat tinggal di sempadan rel kereta api memiliki penghasilan di bawah UMR Kota Semarang. Masyarakat memilih lokasi tersebut untuk tempat tinggal karena letak yang strategis dan dekat dengan tempat kerja. Hal ini sesuai dengan teori Turner mengenai keterkaitan antara kondisi ekonomi dengan skala prioritas kebutuhan hidup dan prioritas kebutuhan perumahan. Sebanyak 81% masyarakat sudah menempati lokasi tersebut lebih dari 20 tahun, dan memberikan rumah pada keturunannya. Setiap tahunnya hampir selalu ada pertambahan rumah di sempadan rel kereta api Kota Semarang. Pada tahun 2013 terjadi penggusuran yang mengakibatkan pengurangan jumlah rumah terkait adanya proyek rel ganda oleh PT. KAI. Terbentuknya permukiman liar di sempadan rel kereta api Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Tengah termasuk ke dalam proses infiltrasi dimana orang-orang yang melakukannya memiliki inisiatif sendiri dan berlangsung lambat. Mengurangi permukiman liar dapat dilakukan dengan: lebih mawas pada lahan-lahan kosong yang berpotensi menjadi permukiman, penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pembangunan desa secara maksimal untuk menekan angka urbanisasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Proses spasial,Permukiman Liar,Sempadan Rel Kereta Api.
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: muhammad farhan unnes
Date Deposited: 11 Nov 2015 23:08
Last Modified: 11 Nov 2015 23:08
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21280

Actions (login required)

View Item View Item