POLA PERSEBARAN SENTRA INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Junanto Wibowo, 3211409022 (2014) POLA PERSEBARAN SENTRA INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 3211409022-s.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Wibowo, Junanto. 2014. Pola Persebaran Industri Batik di Kota Pekalongan Berbasis Sistem Informasi Geografi. Program studi Geografis. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Drs. Saptono Putro, M.Si. Kota Pekalongan merupakan salah satu kota penghasil batik di Indonesia. Batik merupakan produk unggulan di Kota Pekalongan hal ini di buktikan dengan banyaknya industri batik di penjuru kota. Dengan banyaknya industri batik maka muncul permasalahan (1) bagaimanakah pola persebaran industri batik di kota pekalongan (2) apakah lokasi industri batik tersebut sudah sesuai dengan RTRW Kota Pekalongan. Populasi dari penelitian ini yaitu industri batik kelas kecil menengah yang ada di Kota Pekalongan, pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik total sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis tetangga terdekat untuk mencari pola persebaran industri batik, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi lapangan, studi dokumentasi, kuesioner, serta studi literatur. Dalam pencarian pola industri batik di Kota pekalongan dibagi menjadi 4 wilayah menurut kecamatan yang ada di Kota Pekalongan. di Kecamatan Pekalongan Timur di peroleh nilai T= 0,107 (mengelompok), di Kecamatan Pekalongan Barat di peroleh nilai T= 0,149 (mengelompok), di Kecamatan Pekalongan Utara di peroleh nilai T 0,121 (mengelompok), serta di pekalongan Selatan di peroleh nilai T= 0,152 (mengelompok). Kesimpulan yang di peroleh yaitu (1) pola persebaran di tiap Kecamatan Kota Pekalongan yaitu sama mengelompok, baik itu di Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Timur, Kecamatan Pekalongan Barat, serta Kecamatan Pekalongan Selatan. (2) Sebagian besar Lokasi industri batik di Kota Pekalongan sudah sesuai arahan dari RTRW Kota Pekalongan. Adapun yang ada di luar daerah arahan RTRW Kota Pekalongan yaitu di Kelurahan Landungsari, Kelurahan Krapyak Kidul, dan Kelurahan Krapyak Lor daerah tersebut tidak di arahkan sebagai daerah industri. Saran dari penulis bahwa dengan perkembangan industri batik yang mempunyai pola persebaran mengelompok, pemerintah dapat membuatkan tempat pengelolahan limbah karena semakin mengelompoknya industri semakin mudah pula untuk mengontrol limbah dari hasil aktifitas industri tersebut. Selain itu mempermudah dalam peminjaman modal, perbaikan aksesbilitas ke tempat industri, mempromosikan produk, dll.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pola persebaran, industri batik, dan sistem informasi geografi
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: muhammad farhan unnes
Date Deposited: 11 Nov 2015 22:35
Last Modified: 11 Nov 2015 22:35
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21257

Actions (login required)

View Item View Item